SUBANG-Menyikapi kebutuhan mendesak terkait pengelolaan air bagi lahan pertanian di Subang, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Subang nomor urut 3 Asep Rochman Dimyati (ARD)-Lina Marliana memaparkan strategi untuk mengatasi persoalan terebut.
Menurut ARD, solusinya yaitu membuat pintu-pintu air untuk menjaga level air permukaan dan ketika air melimpah, pintu-pintu menjadi akses mengalirnya limparan air menuju sodetan-sodetan saluran air. Shingga sodetan itu bisa dialirkan menuju kanal-kanal yang terhubung langsung terhadap embung-embung.
ARD menjelaskan, pintu-pintu air ini nantinya akan menjadi akses utama aliran air yang melimpah ke berbagai sodetan yang ada.
“Sodetan-sodetan ini nantinya akan kami bangun dan alirkan ke kanal-kanal yang terhubung langsung dengan embung,” tegasnya dalam debat pertama, Minggu malam (27/10).
Program ini, yang disebut dengan “Cai Mengalir,” juga diharapkan dapat mengefisienkan penggunaan air bagi lahan pertanian di seluruh Kabupaten Subang, terutama pada musim kemarau ketika banyak sawah yang terancam gagal panen karena kekeringan.
Tak hanya itu, pasangan Aslina juga menyoroti kebutuhan mendasar petani terkait pupuk dan benih. Program “Cai Mengalir” juga mencakup subsidi pupuk dan benih bagi petani, agar mereka dapat mengelola lahan secara produktif dan tidak terbebani oleh biaya produksi yang tinggi. Dengan adanya subsidi ini, Aslina berharap produktivitas pertanian di Subang dapat meningkat signifikan.
Selain itu, pasangan ini berencana meluncurkan program "Wanita Berdaya" yang bertujuan memberdayakan perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi mereka. Melalui pelatihan keterampilan dan program pengembangan usaha kecil, ARD menyatakan program ini akan mendukung perempuan Subang menjadi penggerak ekonomi lokal, baik di bidang pertanian, perdagangan, maupun industri rumah tangga.
Sebagai bentuk dukungan terhadap sektor usaha lokal, Aslina juga memperkenalkan program inkubator untuk para calon eksportir. Menurut ARD, melalui program ini para pelaku usaha di Subang yang memiliki potensi ekspor akan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk memperluas pasar produk mereka ke luar negeri.
“Kami ingin orang Subang tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga sebagai eksportir produk-produk unggulan yang berkualitas,” ungkapnya.(hdi/ysp)