PURWAKARTA-Polres Purwakarta menyelidiki dugaan keracunan massal yang terjadi di Kampung Sukamulya, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, Minggu (5/5).
Hal tersebut disampaikan Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain melalui Kasat Reskrim AKP Muchammad Arwin Bachar.
"Sampai saat ini masih dilaksanakan penyelidikan lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Purwakarta dan Polsek Sukatani," kata Arwin kepada wartawan, Senin (6/5).
Dirinya menyebutkan, para korban mengalami gejala pusing, mual, muntah dan diare setelah mengonsumsi makanan yang ada di acara khitanan yang digelar salah seorang warga setempat.
"Acara hajatan yang dimulai pada pukul 10.00 WIB, mulai terasa oleh para korban antara pukul 12.00 WIB. Rata-rata korban mengalami buang air besar berulangkali, muntah-muntah dan pusing. Lalu pada sekira pukul 14.00 WIB dan 15.00 WIB para korban mulai lemas," ujar Arwin.
Dirinya menambahkan, sekira pukul 16.00 WIB para korban dirawat oleh bidan Desa Pasirmunjul, Puskesmas Sukatani dan RSUD Bayu Asih Purwakarta.
"Untuk saat ini, dari total keseluruhan yang berobat sebanyak 159 orang, yang masih dirawat 14 orang di Puskesmas Sukatani dan RSUD Bayu Asih Purwakarta, sedangkan 145 orang sudah pulang," ucapnya.
Polres Purwakarta, lanjutnya, sudah berkoordinasi dengan puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta untuk mengambil sampel makanan serta muntahan guna mengetahui penyebabnya.
"Kami sudah mengamankan barang bukti berupa sampel makanan dan wadah yang diduga penyebab terjadinya keracunan. Kami juga melakukan pengecekan TKP dan meminta keterangan dari sejumlah warga," kata Arwin.
Sebelumnya, ratusan warga Kampung Sukamulya, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta mengalami gejala keracunan diduga usai menyantap hidangan hajatan.
Korban mengalami gejala mual, muntah, pusing, diare hingga sesak nafas setelah menyantap makanan di acara hajatan sunatan yang digelar oleh warga setempat.
Salah satu korban yang kini tengah menjalani observasi di Instalasi Gawat Darurat RSUD Bayu Asih Purwakarta menyebutkan, dirinya merasakan gejala keracunan setelah menyantap makanan itu dengan jangka waktu sekitar enam jam.
"Saya makan pukul 13.00 siang kerasa pusing, mual, sampai sesak nafas setelah Maghrib. Pusing banget pokoknya," ujar Asep kepada wartawan di IGD RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Asep menjelaskan, dirinya menyantap makan jenis daging sapi, karedok hingga sayur sop. Tidak ada ada yang aneh dengan bentuk hingga rasa dari makanan itu saat disantap, namun hampir semua warga mengalami yang sama usai menyantap makanan itu.
"Yang saya makan itu, daging, sayur sop, karedok. Gak ada curiga karena gak ada yang aneh dari makanannya, cuma gak tau dari makanan yang mana jadi pusing gini," ucapnya.
Sementara itu, dokter jaga di IGD RSUD Bayu Asih Purwakarta, dr Ahmad Zaki, sebanyak 30 pasien masuk dan dilakukan pemeriksaan di IGD, dan semuanya mengalami gejala yang sama diduga akibat keracunan makanan.
"Kurang lebih 26-27 pasien, tadi tambah lagi tiga orang. Kondisi saat ini, 15 orang rawat jalan, lima orang masih di observasi dan dua harus di rawat," kata dr Ahmad Zaki.
Dirinya belum bisa memastikan jenis makanan apa yang menjadi pemicu keracunan. "Saya belum dapat info lebih lanjut terkait jenis makanan penyebab warga keracunan. Akan tetapi ada tim dari Dinas Kesehatan yang akan mengambil sampel makanan untuk di cek di laboratorium," ujarnya.(add)