BANYUWANGI-Mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab atas komunikasi dan koordinasi di Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) adalah hal pertama yang harus dilakukan setiap personel dalam upaya menembus sekat komunikasi di organisasi. Intinya, mengetahui siapa yang memiliki wewenang dan kewenangan dalam pengambilan keputusan dapat membantu dalam merencanakan pendekatan yang tepat.
Hal itu disampaikan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menjelang Sharing Komunikasi dan Motivasi saat berada di “Bumi Blambangan” Banyuwangi. Kegiatannya bertajuk “Menembus Sekat Komunikasi untuk Optimalisasi Kinerja Pangkalan TNI Angkatan Laut Banyuwangi”.
Di kota di ujung paling timur Provinsi Jawa Timur itu pembicara laris tersebut hadir untuk kembali menjalankan serangkaian Silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi. Merupakan aktivitas utamanya di berbagai daerah.
Sharing dilaksanakan pada Kamis 27 Juni 2024 di Wisma Bahari Lanal Banguwangi Jalan Raya Ketapang Situbondo No. 54 Banyuwangi, dengan peserta puluhan personel dari tingkat perwira, bintara, tamtama, dan unsur PNS.
Sharing tersebut menjadi agenda perdana yang dijalankan Dr Aqua Dwipayana di lingkungan Lantamal V Surabaya. Artinya, Lanal Banyuwangi yang dipimpin Letkol Laut (P) Hafidz, menjadi Lanal pertama yang didatangi pembicara laris itu untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi dari rencana sembilan Lanal di bawah Lantamal V yang dipimpin Brigjen TNI Mar Joni Sulistiawan.
Komandan Lantamal V Surabaya Brigjen TNI Mar Joni Sulistiawan memberi amanah langsung kepada Dr Aqua Dwipayana untuk melaksanakan sharing kepada jajarannya di semua lanal yang berada di bawah Lantamal V.
“Bagi saya ini merupakan amanah yang harus dijalankan dengan baik. Sebuah kehormatan bisa memberikan paparan sharing Komunikasi dan Motivasi kepada seluruh jajaran Lanal khususnya yang berada di bawah Lantamal V Surabaya. Danlantamal V Surabaya Bapak Brigjen TNI Mar Joni Sulistiawan telah memberi banyak rezeki kepada saya,” ungkap Dr Aqua Dwipayana pada Selasa (4/6/2024) ketika Joni menjamu makan malam motivator kawakan itu di Resto Arum Manis Hotel Bumi Surabaya.
Joni memberi amanah kepada pria dengan jejaring pertemanan sangat luas itu untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada seluruh jajarannya termasuk yang bertugas di sembilan Lanal yang tersebar di empat provinsi, mulai dari Cilacap, Jawa Tengah, hingga Denpasar, Bali.
Saat itu, Joni didampingi empat pejabat utamanya. Mereka adalah Wadan Kol Laut (P) Jani Sujani, Asops Kol Laut (P) Moch Taufik, Dandenma Letkol Mar Fauzi S, dan Kepala Akun Letkol Laut (S) Bayu Adi W.
Sambil menikmati aneka makanan dan minuman yang yummy, Joni menceritakan banyak pengalamannya yang menarik selama bertugas di TNI Angkatan Laut. Dr Aqua Dwipayana menyimak dan mengagumi semua kiprahnya itu.
Jelas dan Terperinci
Untuk memulai interaksi dengan Lanal, lanjut pria yang berasal dari Kota Padang, Sunatera Barat itu, mengajukan permintaan secara resmi merupakan langkah yang penting. Surat resmi, e-mail, atau formulir permintaan informasi dapat digunakan untuk menyampaikan keperluan atau pertanyaan Anda dengan jelas dan terperinci.
Pria yang komprehensif menekuni Komunikasi ini melanjutkan Lanal mungkin memiliki saluran komunikasi resmi seperti situs web, nomor telepon, atau alamat e-mail khusus yang dapat digunakan untuk menghubungi pihak yang berwenang. Memanfaatkan saluran komunikasi ini dapat membantu memastikan bahwa pesan atau permintaan Anda sampai ke pihak yang tepat.
“Selanjutnya, membangun hubungan yang baik dengan pihak-pihak di Lanal dapat membantu mempercepat proses komunikasi dan koordinasi. Menghadiri acara atau pertemuan resmi yang diselenggarakan oleh Lanal juga bisa menjadi kesempatan untuk memperluas jaringan dan membangun hubungan yang solid,” ujar Dr Aqua Dwipayana menguraikan.
Lebih jauh disampaikan ihwal mematuhi semua prosedur dan aturan yang berlaku dalam berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Lanal sangat penting. Hal ini dapat membantu memperoleh kepercayaan dari pihak yang berwenang dan meningkatkan kemungkinan sukses dalam menembus sekat komunikasi.
“Dengan mengambil langkah-langkah strategis dan proaktif seperti yang disebutkan di atas, diharapkan upaya untuk menembus sekat komunikasi dan koordinasi dengan pangkalan Lanal dapat berhasil. Kolaborasi yang baik antara pihak eksternal dan Lanal dapat membawa manfaat yang besar dalam menjaga keamanan maritim Indonesia secara efektif dan efisien,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Meningkatkan Kerjasama
Mantan wartawan di banyak media besar ini juga menyampaikan tentang pentingnya komunikasi yang efektif dalam organisasi. Ia menjelaskan bahwa komunikasi yang baik dapat membantu untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antar personel, mempercepat penyelesaian tugas dan tanggung jawab, meminimalisir kesalahpahaman dan konflik, meningkatkan moral dan semangat kerja.
Dr Aqua Dwipayana juga menekankan bahwa komunikasi yang efektif tidak hanya tentang berbicara, tetapi juga mengenai menyimak dan memahami. Penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim itu memberikan beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.
“Tipsnya sederhana dan mudah asal dilakukan dengan tekun dan menjadi kebiasaan sehari-hari. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, Sampaikan pesan dengan singkat dan padat. Kemudian, berikan perhatian penuh kepada lawan bicara, menggunakan bahasa tubuh yang positif, serta bersikaplah terbuka dan jujur,” kata Dr Aqua Dwipayana menguraikan.
Kegiatan sharing komunikasi dengan Dr Aqua Dwipayana ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Lanal Banyuwangi. Dengan memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, para personel dapat bekerja sama dengan lebih baik dan menyelesaikan tugas mereka secara optimal. Hal ini tentunya akan mendukung kelancaran tugas operasional pangkalan dan meningkatkan citra positif TNI Angkatan Laut di mata masyarakat.
Mengenai Lantamal V Surabaya
Lantamal V Surabaya adalah salah satu dari beberapa pangkalan militer TNI Angkatan Laut di Indonesia yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur. Dari 14 Pangkalan TNI AL, Lantamal V adalah yang terbesar di Indonesia dan mempunyai fasilitas pangkalan yang terlengkap. Hampir separuh kekuatan TNI Angkatan Laut Indonesia berada di Surabaya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Lantamal V Surabaya.
Melihat dari sejarahnya bahwa pangkalan tersebut di bangun sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1878. Wilayah kerja Lantamal V Surabaya meliputi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. Saat ini Lantamal V membawahi sembilan Lanal, meliputi Lanal Cilacap, Lanal Tegal, Lanal Semarang, Lanal Yogyakarta, Lanal Pacitan, Lanal Malang, Lanal Batuporon, Lanal Banyuwangi dan Lanal Denpasar.
Pada tanggal 15 Januari 1950 pergantian nama dalam rangka penyempurnaan tugas dilaksanakan dalam tubuh KPALS. Nama KPALS berubah menjadi KDMPS (Komando Daerah Maritim Pangkalan Surabaya) kemudian berubah kembali menjadi KDMS (Komando Daerah Maritim Surabaya), Kodamar (Komando Daerah Maritim) IV, Kodamar V hingga tahun 1971, Daeral (Daerah Angkatan Laut) IV hingga tahun 1982, Lantamal Surabaya tahun 1984.
Akhirnya berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf TNI-AL Nomor: Skep/1202/V/1985 tanggal 29 Mei 1985 berganti nama menjadi Pangkalan Utama TNI-AL III atau Lantamal III Surabaya, Terakhir berubah menjadi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V Surabaya berdasarkan Skep Kasal Nomor: Kep/ 10 / VII /2006 tanggal 13 Juli 2006.
Lanal Banyuwangi
Visi :
Lanal Banyuwangi Prima dan Profesional.
Misi :
- Meningkatkan ketakwaan, rutin berkala melaksanakan kegiatan di masjid Lanal.
- Menata ulang jabatan di Lanal Banyuwangi, fokus pada perataan personel pada tiap satuan kerja.
- Meningkatkan profesionalis prajurit, mengukur profesionalisme prajurit, dan meningkatkannya dengan melaksanakan pembekalan secara terencana.
- Meningkatkan alutsista dan pendukungnya. Mengidentifikasi kebutuhan tiap pos dan satuan kerja yang merupakan pendukung, perbaiki/modifikasi peralatan yang rusak.
Pimpinan: Letkol Laut (P) Hafidz (Komandan Lanal Banyuwangi).
Nilai-nilai yang ditekankan pimnpinan: “Menjadi lebih baik dan harus bisa”.(*)