SUBANG-Kulaya Family Restaurant, yang mulai beroperasi pada pertengahan bulan Oktober 2023, telah menjadi tambahan terbaru dalam daftar destinasi kuliner di kawasan wisata Subang. 

Pemilik restoran, Tata, berbicara tentang ambisinya untuk menjadikan Kulaya Family Restaurant sebagai pusat kuliner yang tidak hanya memanjakan lidah pengunjung tetapi juga mendukung pengembangan pariwisata di daerah Subang.

Tata menjelaskan bahwa lokasi restoran yang berada di kawasan wisata menjadi alasan utama dalam pendirian usahanya. 

“Sebenarnya usaha resto ini di kawasan wisata, itulah yang kita kejar, pengembangan wisata untuk wilayah Subang,” ujarnya Rabu, (15/5).

Kulaya Family Restaurant telah menjalin kerja sama dengan beberapa agen perjalanan seperti Pacto untuk menarik lebih banyak wisatawan ke daerah tersebut.

Tata menekankan pentingnya memberdayakan masyarakat setempat melalui usahanya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membuka lowongan pekerjaan untuk penduduk lokal. 

“Membuka lowongan untuk masyarakat sekitar, terutama di kawasan Subang, Jalancagak, dan sekitarnya,” ungkap Tata.

Dengan memberikan kesempatan kerja kepada warga setempat, Tata berharap dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Inspirasi untuk membuka Kulaya Family Restaurant datang dari keinginan Tata untuk memanfaatkan lahan yang dimilikinya dan memajukan sektor pariwisata di Subang.

“Inspirasi awal untuk membuka usaha ini karena kawasan ini merupakan kawasan wisata, itu target kita. Kita punya lahan yang harus dimanfaatkan, dan kita mencoba bekerja sama untuk pengembangan wisata di wilayah Subang,” jelasnya.

Namun, seperti usaha lainnya, membuka restoran baru juga memiliki tantangannya tersendiri. Tata menyebutkan bahwa tantangan utama yang dihadapinya adalah dalam hal pemasaran.

“Masalahnya dari marketing saja, pengembangan usaha. Saya berharap pemerintah daerah Subang dapat membantu dalam mengenalkan produk kami,” katanya. 

 Menurutnya, kunci kesuksesan dari usaha ini terletak pada strategi pemasaran yang efektif. 

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Tata dan timnya telah menerapkan berbagai strategi pemasaran, termasuk memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan YouTube. 

“Strategi semua sudah kita jalankan, seperti medsos, Instagram, Facebook, dan YouTube. Tapi sebenarnya kuncinya dari marketing ya, soalnya marketingnya terus terang masih kurang,” ungkap Tata.

Dengan semangat untuk terus maju, Tata memiliki harapan besar bagi perkembangan Kulaya Family Restaurant.

“Harapannya sih terus maju, karena perusahaan yang maju otomatis tenaga kerja di sekitar sini pun akan bertambah. Target saya minimal sampai 40-50 karyawan yang terserap,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan pesan kepada para pelaku usaha baru agar berani mengambil risiko dan membuat keputusan. “Kalau usaha itu kita harus berani ambil risiko dan keputusan. Sampai manapun kita harus berani mencoba. Kalau kita tidak berani mencoba, usaha tidak akan berjalan,” jelasnya.

Kulaya Family Restaurant, dengan berbagai tantangan dan harapan yang diemban, tidak hanya berfokus pada menyediakan makanan yang lezat bagi para pengunjung tetapi juga pada pembangunan komunitas lokal. Dengan semakin berkembangnya sektor pariwisata di Subang, Tata berharap restorannya dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan kerjasama dengan pelaku wisata lainnya.

Dalam perjalanan menuju kesuksesan, Tata menyadari bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sangat penting. Dengan dukungan yang tepat, baik dari sisi pemasaran maupun pengembangan infrastruktur pariwisata, Kulaya Family Restaurant berpotensi untuk menjadi ikon baru di Subang yang dapat menarik wisatawan dari berbagai daerah.

Dengan lokasi yang strategis dan dedikasi yang kuat untuk mengembangkan wisata kuliner, Kulaya Family Restaurant berupaya untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjung. Tata berharap bahwa dengan terus berinovasi dan memperbaiki layanan, restorannya dapat menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Subang. 

"Angan-angan kita punya cita-cita punya, tapi kalau kita tidak berani ambil tindakan, sama juga bohong," tandasnya.(hdi/hba)