SUBANG-Pemda Subang terus berupaya mendorong peningkatan daya beli masyarakat yang mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Penjabat (Pj) Bupati Subang, Dr. Drs. Imran menyampaikan, salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mempercepat realisasi anggaran Pemda agar uang dapat berputar lebih cepat di masyarakat.
“Daya beli masyarakat yang menurun menjadi perhatian kami. Salah satu upaya yang terus dilakukan adalah mempercepat realisasi anggaran Pemda,” terangnya saat diwawancara Pasundan Ekspres, belum lama ini.
Dengan begitu, kata Imran, uang bisa berputar di masyarakat, pengusaha bisa kembali membeli barang, dan para pekerja bisa mendapatkan gaji dari hasil perputaran ekonomi tersebut.
Selain percepatan anggaran, Imran menyebut, Pemda Subang juga mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk terus bergerak maju.
Menurut Imran, Pemda telah membuka akses perbankan bagi para pelaku UMKM serta memberikan pelatihan guna membantu mereka berkecimpung lebih aktif dalam sektor ekonomi.
“Kami telah membuka akses perbankan dan memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM di Subang agar mereka dapat bergerak lebih maju. Dengan pelatihan tersebut, diharapkan UMKM dapat semakin berkembang dan berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian daerah,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, langkah lain yang diambil Pemda Subang adalah dengan melakukan operasi pasar sebagai bentuk intervensi terhadap kelangkaan dan kenaikan harga barang.
Namun, Imran menekankan bahwa operasi pasar tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan harus berdasarkan kondisi nyata di lapangan.
“Operasi pasar memang kita lakukan, tapi intervensinya harus tepat dan sesuai kebutuhan. Kami harus melihat barang apa yang langka dan harganya mahal di pasar, agar intervensi yang kami lakukan bisa efektif menormalkan harga,” ungkapnya.
Menurutnya, Pemda Subang berkomitmen untuk terus memantau situasi pasar dan melakukan intervensi yang diperlukan guna menormalkan harga barang-barang pokok, sehingga daya beli masyarakat dapat kembali meningkat.
“Dengan berbagai langkah ini, diharapkan perekonomian Subang bisa pulih dan masyarakat kembali memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pengamat Ekonomi Asep Kurniawan, SE., MM., M.Sc meminta Pemda Subang dapat lebih memperhatikan daya beli masyarakat.
"Bagi pemerintah diharapkan untuk senantiasa memperhatikan daya beli masyarakat. Jangan sampai daya beli masyarakat itu menurun," ucapnya.
Selain itu, dirinya juga berharap pemerintah dapat memperhatikan keseimbangan supply and demand di tengah masyarakat.
"Kemudian memperhatikan juga keseimbangan permintaan dan penawaran, misalkan bagaimana caranya kemudian agar komoditas serta perputaran uang di Kabupaten Subang dapat terjaga atau lebih stabil lagi," ucapnya.
Ketua Tim Distribusi Statistik BPS Subang, Affan Afriana SP mengungkapkan, pada September 2024 Kabupaten Subang mengalami deflasi dibandingkan dengan Agustus 2024. Deflasi merupakan fenomena penurunan harga. Deflasi karena kekurangan jumlah uang beredar yang menyebabkan daya beli masyarakat menjadi turun.
"Untuk Kabupaten Subang, dari bulan ke bulan yaitu bulan September terhadap Agustus 2024 itu kita mengalami deflasi yakni -0,38 persen," ucapnya.(cdp/fsh/ysp)
Strategi Pemda Atasi Daya Beli Rendah
1. Percepat realisasi anggaran Pemda
2. Buka akses perbankan untuk UMKM
3. Operasi pasar murah