Kadis Kesehatan DI Yogyakarta Berikan Apresiasi pada Kiprah dan Program Anak Muda Peduli Komunikasi Kesehatan

"Penyebaran informasi yang tidak benar dapat menyebabkan penolakan terhadap vaksinasi, pengobatan yang tidak efektif, atau bahkan perasaan panik di tengah masyarakat," ujarnya.
Maka dari itu, ia menekankan perlunya penyuluh kesehatan yang memiliki kelebihan kecerdasan dalam menghadapi hoaks.
"Penyuluh kesehatan harus mampu menyaring informasi yang benar dari yang salah, serta memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan informasi yang kompleks dengan cara yang mudah dimengerti oleh masyarakat," tambah Savero.
Lebih jauh disampaikannya bahwa pemahaman tentang bagaimana informasi tersebar di media sosial dan internet sangat penting.
"Penyuluh kesehatan yang memiliki pemahaman yang baik tentang algoritma media sosial dan strategi penyebaran informasi online akan lebih efektif dalam menjangkau masyarakat dan menghadapi hoaks," jelas anak bungsu dari dua bersaudara ini.
Kemudian, Savero menekankan pentingnya membangun kepercayaan antara penyuluh dan masyarakat.
Menurutnya mereka harus berinvestasi dalam hubungan yang kuat dengan masyarakat, di mana masyarakat merasa nyaman untuk bertanya dan mendapatkan informasi kesehatan yang benar.
Dengan upaya bersama untuk meningkatkan kecerdasan dan kepercayaan diri penyuluh kesehatan, lanjut Savero, diharapkan masyarakat dapat mengakses informasi kesehatan yang benar dan akurat, serta mengambil keputusan yang lebih baik untuk kesehatan mereka sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
Savero juga mengenalkan modul kebal hoaks. Modul tersebut berisikan berbagai alat bantu untuk melawan hoaks yang beredar di masyarakat, khususnya terkait berbagai program kesehatan.
“Ingat, kalau di KAP ada DAK - Dengar, Apresiasi, Klarifikasi, pada konteks hoaks kita tambahkan C menjadi DACK - Dengar, Apresiasi, Cek-Ricek, dan Klarifikasi. Jadi sebelum klarifikasi, kita cek dulu bersama informasi yang kita duga sebagai hoaks di s.id/cekhoaks,” tegas Savero.
Putra bungsu dari Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana itu juga menyampaikan ciri khas hoaks, yaitu informasi yang memancing emosi.
“Maka dari itu, kita patut curiga bila menemukan informasi yang memancing emosi kita. Bisa jadi itu adalah hoaks yang sedang berusaha mengelabui kita,” ucap anak muda yang saat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu aktif dalam Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional.
BACA JUGA:Motivator Kawakan Dr Aqua Dwipayana Optimalkan Aktivitas di Tujuh Provinsi
Komunikasi sangat Penting
Drg. Naaila Afifah selaku Spesialis Program Portkesmas, menjelaskan dampak dari lemahnya komunikasi pada penerimaan vaksin.
“Komunikasi sangatlah penting, karena komunikasi yang membangun keakraban, kedekatan, dan dapat mengunci komitmen dari masyarakat untuk merubah perilaku akan menjembatani masyarakat menuju perilaku sehat, termasuk dalam penerimaan terhadap vaksin”, tambah drg. Naaila.
Selain drg. Naaila, pelatihan di tersebut difasilitasi juga oleh dr. Aditya Putra, dr. Arya Satya, dan berkolaborasi dengan Fivi Yanti, pelatih KAP dari Forum Pelatih KAP dan ahli promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, DIY.