Kriteria Validitas Interpretif pada Studi Kualitatif di Bidang Pendidikan Matematika

Oleh: Salsabila Nazhifatin Khair, S.Pd
Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia
Dalam melakukan penelitian, sangat penting untuk mengetahui validitas dan reliabilitas data penelitian. Ketika kita ingin melihat keabsahan data, ini bergantung pada kebenaran penelitiannya. Apakah kriteria validitas dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif sama? Tidak! Meskipun validitas berkaitan erat dengan pengukuran kuantitatif, penelitian kualitatif memiliki kriteria yang berbeda dalam menilai validitas. Pembahasan ini berfokus pada kriteria validitas interpretif penelitian kualitatif khususnya bidang pendidikan matematika. Yuk kita simak penjelasannya dibawah ini.
BACA JUGA: 2 Pria Peras Supir Truk Demi Miras Diamankan Polisi di Subang
Validitas interpretif dalam penelitian kualitatif mengacu pada sejauh mana interpretasi peneliti terhadap data dapat dianggap valid dan akurat. Hal ini melibatkan kemampuan peneliti untuk memahami dan menginterpretasikan data dengan tepat, serta memastikan bahwa kesimpulan yang diambil sesuai dengan konteks dan fenomena yang diteliti. Validitas interpretif dapat ditingkatkan melalui refleksi yang mendalam, triangulasi data, dan keterlibatan partisipan dalam proses interpretasi.
Kriteria validitas interpretif pada studi kualitatif di bidang pendidikan matematika dapat dibagi menjadi beberapa kategori utama. Berikut adalah beberapa kriteria yang sering digunakan:
Kredibilitas (Credibility)
Kredibilitas dalam penelitian kualitatif mengacu pada tingkat kepercayaan dan keandalan temuan penelitian. Untuk meningkatkan kredibilitas, penting untuk memastikan data valid, relevan, dan dapat dipercaya dengan melibatkan partisipan, melakukan konfirmasi data, menjaga transparansi, dan memperhatikan reflektivitas peneliti.
BACA JUGA: Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Menutup Saluran Air Warga di Dangdeur, Damkar Gercep Evakuasi
Triangulasi: Menggunakan berbagai sumber data, metode, atau teori untuk memastikan bahwa interpretasi yang dibuat adalah akurat.
Member Checking: Meminta partisipan untuk meninjau kembali dan memberikan umpan balik terhadap temuan dan interpretasi untuk memastikan bahwa interpretasi tersebut sesuai dengan pengalaman mereka.
Prolonged Engagement: Menghabiskan waktu yang cukup di lapangan untuk membangun kepercayaan dan memahami konteks secara mendalam.
Transferabilitas (Transferability)
Transferabilitas dalam penelitian kualitatif mengacu pada sejauh mana temuan penelitian pada suatu kelompok dapat diterapkan pada kelompok lain. Hal ini berbeda dengan generalisasi dalam penelitian kuantitatif. Untuk meningkatkan transferabilitas, penting untuk menjelaskan konteks dan fokus penelitian secara jelas agar pembaca dapat memahami dan menerapkan temuan penelitian dengan baik.
Thick Description: Memberikan deskripsi yang rinci tentang konteks dan partisipan penelitian sehingga orang lain dapat memahami dan menilai apakah temuan dapat diterapkan dalam konteks lain.
Sampling: Memilih sampel yang representatif dan relevan dengan fenomena yang diteliti.