Jokowi Resmikan Tambak Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Dede - 08 Mei 2024, 16:19WIB
Jokowi Resmikan Tambak Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang
Jokowi Resmikan Tambak Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

KARAWANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan ada sebanyak 78 ribu hektar tambak udang sepanjang pantai utara (pantura) dari Serang sampai Banyuwangi dalam kondisi kosong tidak digunakan lagi.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan kawasan tambak budidaya ikan nila salin di Kecamatan Cilebar, Karawang, Rabu (8/5)

Menurut Jokowi, terdapat peluang besar dari tambak perikanan khususnya modeling budidaya ikan nila. Dari setiap tahunnya permintaan pangsa pasar untuk ikan nila cukup tinggi.

"Tahun 2024 saja Rp 14,4 miliar US dollar berarti kurang Rp 230 triliun, sangat gede sekali," ujar Jokowi, di acara peresmian modeling tambak budi daya ikan nila salin di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB), Desa Pusaka Jaya Utara Kabupaten Karawang.

Jokowi meminta kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik. Jokowi menyebut tambak ini berpotensi menghasilkan ikan 80 ton per hektare. Oleh sebab itu, besarnya permintaan ini harus dimanfaatkan tapi juga jangan langsung membuat yang gede. "Saya setuju bahwa dibuat model dulu, ada modeling-nya dulu," katanya 

Menurutnya, jika modeling-nya udah benar yang diinfokan ke dirinya, dari yang biasanya 1 hektare hanya 0,6 ton per hektare menjadi 80-an ton per hektare dan ini nanti akan bisa mengangkut, membuka lapangan kerja yang sangat besar sekali.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan pemerintah sudah menghitung anggaran untuk membuat tambak serupa di daerah lain. Anggaran tersebut berjumlah Rp 13 triliun.

"Tadi disampaikan menteri dan Pak Dirjen 78 ribu hektare itu kira-kira butuh berapa anggarannya. Sudah dikalkulasi kira-kira Rp 13 triliun. Saya bilang kalo Rp 13 triliun dari Banten ke Jatim, dari Serang sampai Banyuwangi semuanya bisa dikerjakan, saya kira akan mengangkut tenaga kerja yang sangat gede sekali," ujarnya.

Dijelaskan, membuka lapangan kerja yang sangat gede sekali. Rp 13 triliun bukan uang yang banyak sehingga nanti akan  dilihat ini dulu.

"Kemudian sangat visible akan saya siapkan di APBN 2025 dan 2026 dan saya akan bisikin pada pemerintah baru presiden terpilih (Prabowo Subianto) agar mimpi besar ini betul bisa direalisasikan," katanya. (use)

Berita Terkait

Pasundan Ekspres