Peran Dosen dan Mahasiswa Teknik Mesin POLSUB dalam Mendukung Aktualisasi Kampus Berdampak

Nurizzi Rifqi Ferdian Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Subang.
3. Edukator dan Fasilitator di Masyarakat
Peran Dosen dan mahasiswa tidak hanya terbatas pada inovasi teknologi, tetapi juga sebagai fasilitator perubahan perilaku di masyarakat. Melalui program riset terapan, pengabdian kepada masyarakat, atau kampanye lingkungan di sekitar kampus, Dosen dan mahasiswa Teknik Mesin POLSUB bisa menjadi agen perubahan yang menyosialisasikan pentingnya pemilahan sampah, manfaat limbah sebagai sumber energi, dan cara operasional teknologi energi terbarukan secara sederhana.
Melalui pendekatan problem-based learning di kelas, Dosen dan mahasiswa bisa melakukan riset terapan terkait konversi limbah menjadi energi ataupun sebagai sebagai wirausaha sosial yang mampu melihat peluang bisnis berbasis energi terbarukan dari limbah. Seperti halnya Mesin TTG Pencacah Plastik yang bisa digunakan untuk mendaur ulang sampah dengan cara menghancurkan sampah plastik jenis PET (polyethylene terephthalate) yang nantinya bisa bernilai jual tinggi dan dijadikan inovasi terbaru.
Terlebih, pengelolaan sampah di Subang yang masih belum maksimal bisa menjadikan alat ini sebagai salah satu Solusi untuk mendaur ulang sampah menjadi bahan yang bernilai, khususnya plastik. Dengan edukasi yang baik kepada Masyarakat sekitar, Masyarakat bisa mengelola sampah dan menghasilkan produk yang bernilai jual lebih tinggi.
Bahkan, di Subang sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki banyak industri, kebutuhan terhadap material PET masih sangat tinggi, sehingga Masyarakat bisa memperoleh penghasilan dari pengolahan sampah plastic. Maka, dapat disimpulkan bahwa melalui Mesin TTG pencacah plastik tersebut bisa digunakan untuk mengolah sampah – sampah plastik khususnya yang ada di sekitar Kampus supaya bisa dikelola dengan baik dan akan memberikan dampak positif dalam bidang sanitasi dan juga ekonomi.
4. Kolaborator dalam Kemitraan Industri
Melalui kerja sama antara POLSUB dan sektor industri khususnya yang ada di Subang, Dosen dan mahasiswa dapat menjadi jembatan dalam mengintegrasikan kebutuhan industri dengan solusi teknologi yang hemat biaya dan ramah lingkungan. Program kerjasama bisa menjadi sarana bagi Dosen dan mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam proyek-proyek pengelolaan limbah menjadi energi di berbagai macam sektor seperti, manufaktur, perkebunan, dan pertanian.
Seperti halnya penyaluran Tungku Si Badai yang dirancang di POLSUB oleh Dosen dan Mahasiswa Teknik Mesin. Melalui Kerjasama dengan BRIN dan PT Dahana, Tungku Si Badai ini menggunakan teknologi gasifikasi, yang mengubah biomassa seperti kayu, sampah daun, dan sampah lainnya menjadi gas bakar yang bisa digunakan untuk memanaskan air, bahkan untuk memasak.
Selain itu, tungku ini juga dirancang sebagai alat pemusnah sampah untuk mendukung solusi penanganan limbah di daerah pedesaan di sekitar kampus. Dengan kata lain, keberadaan Tungku ini bia berdampak dalam meningkatkan efisiensi dan mengurangi limbah menjadi bahan bakar untuk kebutuhan rumah.
Jadi, pemanfaatan Tungku Si Badai ini merupakan inovasi penting dalam bidang teknologi energi terbarukan dan pengelolaan limbah, khususnya di daerah pedesaan ataupun di sekitar kampus. Dengan desain ramah lingkungan dan teknologi gasifikasi, tungku Si Badai ini menawarkan solusi efisien dan berkelanjutan untuk kebutuhan memasak dan penanganan limbah.
Peran Dosen dan Mahasiswa Teknik Mesin, khusunya di POLSUB, sangatlah strategis dalam mewujudkan kampus berdampak, mengingat keahlian mereka yang mendalam di bidang desain, manufaktur, keterampilan teknik, dan semangat inovasi bisa menjadi ujung tombak dalam merancang solusi teknologi yang efisien dan berkelanjutan.
Melalui peran-peran tersebut, POLSUB bisa mempertegas posisi pendidikan vokasi sebagai motor penggerak solusi teknologi tepat guna yang berdampak. Selain itu, Dosen dan Mahasiswa Teknik Mesin tidak hanya bisa menerapkan ilmu yang ada di kelas, tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif dalam menciptakan kampus yang lebih efisien, berkelanjutan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Sebagai seorang pendidik, saya mendorong mahasiswa untuk terus mendorong integrasi antara pembelajaran, penelitian terapan, dan pengabdian Masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga harus terus aktif dalam mencari tantangan dunia nyata di bidang energi terbarukan, karena masa depan bumi membutuhkan kontribusi konkret dari setiap disiplin ilmu, terutama di bidang teknik mesin.(*)
Oleh: Nurizzi Rifqi Ferdian (Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Subang)