Dialektika dalam Pilkada Subang

Dialektika dalam Pilkada Subang

Sansan Yuliansyah

Oleh:
Sansan Yuliansyah

Pilkada merupakan pesta Demokrasi untuk menentukan calon pemimpin, untuk memimpin sebuah Daerah, dalam menjalankan pesta demokrasi tertunya berbagai macam langkah dan startegi dilakukan untuk memumuluskan langkah menjadi orang nomor satu dan berpengaruh di daerah tersebut. Dalam tahapannya masing-masing calon memiliki gagasan visi - misi untuk membangun daerahnya, hal ini tentu yang sangat ditunggu oleh masyarakat,  ide dan gagasan tersebut yang nantinya meyakinkan masyarakat untuk menentukan pilihan, calon mana yang pantas dan layak untuk memimpin daerahnya.

Sementara, memperhatikan pilkada hari ini khususnya di Kabupaten Subang, setiap paslon yang manggung hari ini masih belum memberikan gagasan perihal visi dan misi yang akan di usung dan di uji ketika debat pilkada.

Framing setiap paslon untuk menunjukan karakteristik dan gaya kepemimpinan memang perlu dilakukan, namun perlu seimbang dengan gagasan-gagasan, agar pilkada hari ini masyarakat makin mengerti dan memahami, langkah-langkah apa yang akan diambil, strategi apa yang akan dilakukan untuk membangun kabupaten subang ke depan. Sehingga masyarakat tidak hanya dilibatkan pada tataran pragmatis saja.

BACA JUGA: Pemerintah Daerah Jangan Hanya Audit Pemberian Dana Hibah Saja

Dalam pemahaman ilmu filsafat dan ilmu politik, perlu adanya dialektika terarah, sehingga proses pilkada hari ini masyarakat dapat berpikir logis dan merelasikan setiap perkataan (janji politik) para calon beserta visi dan misinya. (*)


Berita Terkini