Otomotif

Fakta Moto Guzzi V8 Masterpiece Pasca-Perang yang Ngegas Abis!

Fakta Moto Guzzi V8 Masterpiece Pasca-Perang yang Ngegas Abis!
Fakta Moto Guzzi V8 Masterpiece Pasca-Perang yang Ngegas Abis!

PASUNDAN EKSPRES- Hai bro! Siapa yang nggak kenal sama Moto Guzzi V8, motor sesepuh yang bikin GP 500 bertekuk lutut?

Motor 4-tak 500 cc ini pernah menjadi legenda dengan rekor top speed-nya yang nggak terkalahkan selama 20 tahun!

Bayangin, dengan mesin V8 yang cuma berkapasitas 500 cc, motor ini bisa ngebut sampai 286 km/jam.

Rekor ini ditorehkan saat Indonesia baru berusia 10 tahun. Saking cepatnya, motor ini sampai dibilang liar banget, bro!

Sampai-sampai, karena banyak pembalap yang cedera, motor ini harus mundur dari GP 500. Inilah cerita Moto Guzzi V8, masterpiece yang melawan waktu.

Kelahiran Moto Guzzi V8

Ceritanya, Moto Guzzi V8 ini lahir dari sebuah bengkel kecil di tepi Danau Como, Italia, pada tahun 1955.

Dengan tim kecil berisi 12 orang, mereka berhasil menciptakan mesin yang sangat revolusioner pada zamannya. Motor ini dilengkapi dengan 16 katup DOHC, 8 karburator, dan 4 camshaft.

Meskipun pistonnya kecil dengan bore 44 mm dan stroke 41 mm, motor 500 cc ini bisa berputar hingga 16.000 RPM dan mencatat rekor top speed 286 km/jam di Sirkuit Masta Kermis, Belgia.

Rekor Tak Terpecahkan

Desain mesin V8 ini dibuat oleh kepala insinyur Giulio Cesare Carcano, yang juga sukses menciptakan mesin single cylinder di kelas GP 250 dan GP 350.

Carcano awalnya mempertimbangkan mesin V-twin untuk GP 500, tapi akhirnya memilih mesin V8 yang menawarkan RPM lebih tinggi dan keseimbangan mesin yang baik.

Hasilnya? Mesin ini nggak cuma lebih cepat dari pesaingnya, tapi juga lebih stabil dengan sudut V engine 90 derajat.

Debut dan Kesulitan

Debut Moto Guzzi V8 terjadi pada 25 April 1956 di Imola, Italia. Saat itu, pembalap asal Australia, Ken Kavanagh, berhasil memimpin balapan di tengah hujan lebat.

Namun, sayangnya, berbagai masalah teknis seperti kerusakan mesin dan transmisi membuat V8 gagal mencapai finis di banyak balapan.

Meski begitu, pembalap seperti Bill Lomas dan Dickie Dale tetap berjuang untuk mengembangkan motor ini.

Akhir Perjalanan

Pada tahun 1957, Moto Guzzi melakukan berbagai perbaikan pada V8, yang akhirnya membuahkan hasil manis dengan kemenangan di beberapa balapan.

Namun, berbagai masalah teknis terus menghantui, dan akhirnya, kecelakaan yang dialami Dale di Dutch TT Asen menjadi titik akhir bagi Moto Guzzi V8. Tim Moto Guzzi pun memutuskan untuk mundur dari balapan GP 500.

Warisan Abadi

Meski hanya berlaga selama dua tahun, Moto Guzzi V8 tetap dikenang sebagai motor legendaris yang melampaui batasan zamannya.

Bill Lomas, salah satu pembalap yang paling dekat dengan V8, pernah berkata bahwa mesin ini sangat maju dan bisa menghasilkan tenaga lebih besar jika tidak dibatasi.

Sayangnya, kondisi saat itu membuat kesempatan tersebut hilang. Gimana, bro? Tertarik buat ngasih komentar tentang Moto Guzzi V8 ini? Yuk, kasih jejak kalian di kolom komentar!

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua