Otomotif

Sebelum Benar-benar Migrasi Berikut Keuntungan dan Kerugian Mobil Listrik Menurut Om Fitra

Sebelum Benar-benar Migrasi Berikut Keuntungan dan Kerugian Mobil Listrik Menurut Om Fitra

PASUNDAN EKSPRES- Mobil listrik semakin populer di Indonesia dan seluruh dunia, menawarkan berbagai keuntungan yang menarik bagi konsumen dan lingkungan.

Namun, seperti halnya teknologi baru, mobil listrik juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan.

Keuntungan Mobil Listrik

1. Tidak Ada Suara dan Getaran

Mobil listrik tidak menghasilkan suara bising dan getaran yang sering ditemukan pada mobil dengan mesin pembakaran internal. Pengalaman berkendara menjadi lebih nyaman dan tenang.

2. Torsi dan Tenaga Instan

Mobil listrik memiliki torsi yang instan, yang berarti akselerasi bisa dilakukan dengan cepat dan responsif.

Ini membuat mobil listrik sangat menyenangkan untuk dikendarai, terutama dalam kondisi lalu lintas kota yang sering berhenti dan jalan.

3. Tidak Ada Polusi

Mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga membantu mengurangi polusi udara dan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

4. Biaya Operasional Murah

Biaya menjalankan mobil listrik jauh lebih murah dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin atau diesel.

Listrik yang dibutuhkan untuk menempuh jarak yang sama biasanya lebih murah daripada bahan bakar fosil.

5. Bebas Aturan Ganjil Genap

Di beberapa kota, mobil listrik dibebaskan dari aturan ganjil genap, memberikan fleksibilitas lebih bagi pemiliknya.

6. Pajak Diskon 90%

Pemerintah memberikan insentif berupa diskon pajak hingga 90% untuk mobil listrik, sehingga biaya pajak yang harus dibayar hanya 10% dari total pajak kendaraan biasa.

7. Kepraktisan Pengisian Daya

Mobil listrik menawarkan kepraktisan dalam hal pengisian daya. Anda cukup menghubungkan mobil ke sumber listrik di rumah dan membiarkannya mengisi daya semalaman, sehingga mobil siap digunakan di pagi hari tanpa perlu mengunjungi pompa bensin.

Kerugian Mobil Listrik

1. Perubahan Kebiasaan Pengisian Daya

Pengguna mobil listrik perlu mengubah kebiasaan mereka. Berbeda dengan mobil konvensional yang bisa diisi bahan bakarnya kapan saja.

Pemilik mobil listrik harus lebih proaktif dalam mengatur pengisian daya untuk menghindari kehabisan baterai.

2. Waktu Pengisian Daya yang Lama

Mengisi daya mobil listrik membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan mengisi bahan bakar mobil konvensional. Hal ini bisa menjadi tantangan terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh.

3. Infrastruktur yang Belum Memadai

Infrastruktur pengisian daya untuk mobil listrik di Indonesia masih belum cukup memadai.

Ketersediaan stasiun pengisian listrik umum (SPKLU) masih terbatas, terutama di luar kota besar.

4. Usia Baterai yang Belum Teruji

Karena mobil listrik masih relatif baru di pasar Indonesia, belum ada data yang cukup mengenai usia baterai dalam jangka panjang.

Ini menimbulkan ketidakpastian mengenai berapa lama baterai mobil listrik dapat bertahan dan kapan harus diganti.

5. Harga Baterai yang Tidak Pasti

Harga penggantian baterai mobil listrik juga masih belum jelas, yang bisa menjadi biaya besar bagi pemilik mobil di masa depan. Ketidakpastian ini menjadi pertimbangan penting bagi calon pembeli.

Mobil listrik menawarkan banyak keuntungan signifikan, mulai dari kenyamanan berkendara yang lebih baik, biaya operasional yang lebih rendah, hingga manfaat lingkungan yang besar.

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti perubahan kebiasaan pengguna, waktu pengisian daya yang lama, dan infrastruktur yang masih berkembang.

Dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian ini, calon pembeli bisa membuat keputusan yang lebih baik mengenai apakah mobil listrik adalah pilihan yang tepat untuk mereka.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua