PASUNDAN EKSPRES- Siapa sangka, ongkos buat pergi ke bulan ternyata bisa lebih murah daripada biaya produksi film sci-fi seperti Interstellar dan Gravity!
India jadi bukti nyata, guys, dengan suksesnya misi pendaratan Chandrayaan 3 ke bulan.
Tahun lalu, mereka berhasil mengantarkan wahana penjelajah bulan Vikram sampai ke permukaan bulan.
Gimana caranya India bisa melakukannya dengan budget terbatas?
Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari ambisi mereka, khususnya buat kita di Indonesia yang pengin bangun industri strategis sendiri. Yuk, kita kupas tuntas!
1. Sejarah Space Race Dimulai
Flashback ke tahun 1960-an, dunia lagi panas-panasnya sama yang namanya space race.
Amerika dan Uni Soviet jadi rival utama yang berlomba-lomba buat menjelajah luar angkasa.
Nama-nama kayak Yuri Gagarin yang jadi manusia pertama di luar angkasa dan Neil Armstrong yang pertama kali menginjakkan kaki di bulan pasti udah nggak asing lagi, kan?
Nah, di balik hingar-bingar itu, India juga nggak mau ketinggalan meskipun mereka masih minim banget sumber daya, teknologi, dan tenaga ahli.
Awalnya, ambisi mereka terlihat kayak mimpi di siang bolong. Tapi, ternyata India nggak cuma sekadar mimpi.
Pada tahun 1969, mereka mendirikan Indian Space Research Organisation (ISRO) dengan misi besar untuk mengembangkan teknologi luar angkasa buat pembangunan nasional.
Pendiriannya didukung oleh PM pertama India, Jawaharlal Nehru, dan ilmuwan hebat, Dr. Vikram Sarabhai, yang kini dijuluki sebagai “Bapak Program Luar Angkasa India”.
2. Langkah Demi Langkah Menuju Angkasa
Lama berkutat dengan segala keterbatasan, akhirnya India berhasil meluncurkan satelit pertamanya, Aryabhata, di tahun 1975.
Meskipun roketnya masih pinjem Uni Soviet, itu jadi tonggak penting perjalanan India di dunia antariksa.
Lima tahun kemudian, mereka udah bisa bikin roket sendiri buat meluncurkan satelit Rohini ke orbit rendah. Keren, kan?
India terus mengembangkan satelit buat komunikasi dan pengamatan cuaca, semuanya dengan budget yang nggak seberapa.
Tapi, mereka buktikan bahwa semangat lebih penting daripada segalanya.
Misinya makin besar dengan peluncuran Chandrayaan 1 di tahun 2008.
Meski sederhana, wahana itu sukses mendeteksi air es di permukaan bulan—penemuan yang berharga banget buat masa depan eksplorasi luar angkasa.
3. Dari Kegagalan ke Sukses Besar Chandrayaan 3
India nggak selalu mulus. Pada 2019, Chandrayaan 2 gagal saat mendarat di bulan karena masalah teknis. Tapi, itu nggak bikin mereka patah semangat.
Dengan tekad baja, mereka bangkit lagi lewat Chandrayaan 3. Dan boom! India berhasil mendaratkan wahana penjelajahnya di kutub selatan bulan pada tahun 2023.
Ini jadi pencapaian besar bagi ISRO dan membuktikan bahwa sukses bisa datang meski anggarannya terbatas.
4. Kritik dan Tantangan
Meski sukses di luar angkasa, India nggak lepas dari kritikan.
Banyak pihak menilai bahwa proyek antariksa ini lebih baik dialihkan buat menangani kemiskinan di negaranya yang punya lebih dari 1,4 miliar penduduk.
Namun, pemerintah India yakin bahwa investasi ini bakal mendatangkan manfaat besar buat teknologi dan ekonomi di masa depan.
5. Apa yang Bisa Indonesia Pelajari?
Melihat pencapaian India yang luar biasa, Indonesia bisa banget belajar dari strategi mereka.
Dengan anggaran yang minim dan keterbatasan teknologi, India membuktikan bahwa inovasi, ketekunan, dan kecerdasan adalah kunci.
Mungkin udah waktunya kita mulai menatap bintang-bintang, memanfaatkan teknologi strategis, dan nggak selalu bergantung pada pihak luar.
So, gimana nih? Tertarik buat eksplorasi luar angkasa kayak India?