PASUNDAN EKSPRES - Keluarga Vina mengakui bahwa pihaknya pernah menolak kasus pembunuhan Vina di Cirebon dijadikan film.
Film Vina: Sebelum 7 Hari menjadi perbincangan hangat di media sosial dan menuai kritik keras dari netizen yang menilai film ini tidak patut ditayangkan di bioskop.
Banyak netizen yang menyuarakan keresahan terhadap penayangan film kontroversial ini sebab terdapat adegan kekerasan dan rudapaksa yang ditampilkan tanpa sensor dalam film tersebut.
Selain itu, netizen juga menilai film ini kurang empati kepada keluarga korban dan mendiang Vina yang meninggal pada tahun 2016 lalu.
Dalam podcast Denny Sumargo, keluarga Vina mengungkap bahwa pihaknya pernah menolak kasus pembunuhan Vina di Cirebon dijadikan film.
Marliyana, kakak kandung Vina menuturkan bahwa pihak PH (production house) film Vina mendatangi langsung ke rumahnya untuk meminta izin kasus Vina dijadikan film.
"Gimana kronologinya bisa dijadikan film, dihubungi oleh siapa, oleh PH-nya?" tanya Denny Sumargo.
"Ga dihubungin, PH dateng ke rumah, tahun kemarin (tahun 2023)," kata kakak Vina dalam kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo yang tayang pada Selasa (14/3).
"Saya mau tanya kalo rumah keluarganya almarhum Vina di mana?, ada apa mbak saya kakaknya, gitu," sambungnya.
Marliyana sempat berbincang dengan PH film tersebut dan mengaku kaget bahwa ada yang tertarik untuk mengangkat kasus Vina dijadikan film.
Dari obrolan tersebut, kakak Vina mengakui bahwa dirinya pernah menolak kisah adiknya itu diangkat ke layar lebar.
"Kalo saya sih dari awal memang udah nolak mau di bikin film, kalo saya pribadi sebagai kakak, saya gak setuju, alasannya karena membuka luka lagi," ucapnya.
Namun, Marliyana sebagai kakak tidak bisa memutuskan secara sepihak apakah mengizinkan kasus Vina ini dijadikan film atau tidak sehingga ia berunding dengan pihak keluarga lainnya, termasuk ayah dan ibu kandung Vina.
"(Awalnya) tetap belum kasih keputusan, di (hari) ketiga atau keempat, baru saya kasih keputusan, itu kita rundingan dulu," ujarnya.
Keluarga Vina pun akhirnya menyetujui kasus Vina dijadikan film dengan alasan agar banyak masyarakat dapat mendoakan almarhumah Vina dan dapat mengungkap ketiga pelaku pembunuhan yang sampai saat ini masih buron oleh polisi. (inm)