PASUNDAN EKSPRES - Keberhasilan timnas Indonesia lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 tak lepas dari peran penting para pemain keturunan. Sosok seperti Rafael Struick, Thom Haye, dan Jay Idzes menjadi tulang punggung tim Garuda di bawah arahan Shin Tae-yong.
Menyadari potensi besar para pemain keturunan, PSSI dikabarkan masih terus berusaha mencari talenta-talenta baru untuk dinaturalisasi. Tetapi usaha tersebut tak selalu mulus.
BACA JUGA:Persib Bandung Rekrut Dimas Drajad dengan Kontrak Jangka Panjang!
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan kendala terbesar dalam proses naturalisasi pemain keturunan. Menurutnya, banyak pemain yang memilih untuk tidak membela Timnas Indonesia karena masih berada di usia emas dan ingin fokus pada karir di klub yang memiliki peringkat lebih tinggi.
BACA JUGA:Spanyol Juara Euro 2024, Taklukkan Inggris 2-1 di Final Dramatis!
"Memang benar, banyak pemain keturunan yang menolak dinaturalisasi. Alasan terbesarnya karena mereka masih di usia emas dan ingin bermain di timnas negara yang lebih maju," ungkap Arya Sinulingga.
Meski demikian, Arya tak patah semangat. Ia yakin masih banyak pemain keturunan yang memiliki tekad kuat untuk membela Merah Putih. PSSI pun akan terus berusaha meyakinkan mereka dengan menunjukkan keseriusan dalam membangun timnas Indonesia yang kompetitif.
"Kita harus terus berusaha meyakinkan mereka bahwa Timnas Indonesia punya masa depan cerah. Kita tunjukkan keseriusan dengan membangun tim yang kuat dan profesional," tegas Arya.
BACA JUGA:Kapten Inggris Harry Kane, Rasa Sakit Gagal Juara Euro 2024 Bakal Lama Terasa
Upaya PSSI dalam menaturalisasi pemain keturunan memang patut diapresiasi. Keberhasilan menggaet talenta-talenta muda seperti Elkan Baggott, Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama menjadi bukti nyata komitmen PSSI untuk meningkatkan kualitas timnas Indonesia.
Diharapkan dengan strategi yang tepat dan kerja keras semua pihak, timnas Indonesia dapat terus berkembang dan meraih prestasi membanggakan di kancah internasional.
