Sepak Bola

Produktivitas Gol Tandang Tim Papan Tengah Jadi Sorotan di BRI Liga 1 2024

Salah satu pertandingan di Liga 1 (Foto: PT LIB)
Salah satu pertandingan di Liga 1 (Foto: PT LIB)

PASUNDAN EKSPRES - Persaingan BRI Liga 1 2024/25 semakin menarik, terutama dengan fenomena produktivitas gol tandang yang menonjol di kalangan tim papan tengah. Meski tim-tim besar seperti Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan Persija Jakarta dikenal memiliki lini serang tajam, produktivitas gol tandang mereka masih kalah dibandingkan beberapa tim lain.  

Hingga pekan ke-15, hanya Persib Bandung dan Borneo FC dari lima besar klasemen sementara yang masuk daftar enam besar tim dengan produktivitas gol tandang terbaik. Sebaliknya, tim-tim seperti Arema FC, Dewa United, dan Persik Kediri mencuri perhatian dengan performa impresif mereka di laga tandang.  
 
Arema FC dan Dewa United kini menjadi pemimpin dalam produktivitas gol tandang dengan masing-masing mencetak 14 gol. Keberhasilan Dewa United menembus jajaran tim paling produktif tak lepas dari kemenangan telak 4-0 melawan Persita pada pekan ke-14. Sebelumnya, Arema FC sempat memimpin dalam kategori ini sebelum akhirnya berbagi tempat dengan Dewa United.  
  
Persik Kediri juga mencatatkan statistik unik. Dari total 14 gol yang mereka cetak musim ini, 10 di antaranya tercipta di laga tandang. Ini berarti sekitar 71,4% gol Persik dihasilkan saat bermain di luar kandang, menunjukkan efektivitas luar biasa dalam memanfaatkan peluang.  

Guntur Cahyo Utomo, Performance Development Manager PT Liga Indonesia, menjelaskan bahwa produktivitas gol tandang erat kaitannya dengan kemampuan tim tamu memanfaatkan kelemahan tim tuan rumah.  

"Ketika tuan rumah bermain lebih ofensif, tim tamu sering kali mampu memanfaatkan celah untuk mencetak gol. Mereka tidak harus mendominasi permainan, tetapi efektif dalam menciptakan peluang," ungkap Guntur, dikutip dari laman resmi PT LIB.  

Dengan performa impresif tim-tim papan tengah dalam laga tandang, persaingan di BRI Liga 1 2024/25 menjadi semakin menarik. Fenomena ini menjadi bukti bahwa kualitas dan efektivitas permainan tidak hanya dimonopoli oleh tim-tim besar, tetapi juga oleh tim-tim yang mampu beradaptasi di berbagai situasi.  

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua