PASUNDAN EKSPRES- Perhelatan AFC U23 Asian Cup telah memunculkan sorotan tajam setelah laga sengit antara Indonesia dan Qatar.
Pertandingan yang seharusnya menjadi ajang sportivitas dan kejujuran di lapangan, sayangnya tercoreng oleh keputusan kontroversial wasit Nasrullah Kabiro, yang mengundang protes keras dari Timnas Indonesia dan ribuan netizen Tanah Air.
Keputusan wasit tidak hanya dinilai tidak adil, tetapi juga merugikan Timnas Indonesia secara signifikan.
Salah satunya adalah keputusan memberikan kartu merah kepada dua pemain Indonesia, termasuk kartu merah kedua yang diterima oleh Ivan Jenner.
Keputusan ini disoroti karena seakan-akan tidak mempertimbangkan faktor keadilan dalam menghukum pemain.
Kritik juga ditujukan pada keputusan wasit yang tidak memberikan kartu merah kepada pemain Qatar meskipun terlibat dalam pelanggaran yang seharusnya berat.
Bahkan, beberapa insiden seperti dorongan dan sikutan yang dilakukan pemain Qatar kepada pemain Indonesia tidak dianggap sebagai pelanggaran, menyisakan tanda tanya besar akan obyektivitas wasit.
Tindakan protes tidak hanya datang dari lapangan hijau, tetapi juga dari pihak PSSI yang secara tegas melayangkan protes kepada AFC (Asian Football Confederation) atas kepemimpinan wasit dalam laga tersebut.
Erik Thohir, selaku Ketua Umum PSSI, menegaskan bahwa keputusan wasit perlu dievaluasi lebih lanjut demi menjaga integritas dan keadilan dalam pertandingan sepak bola.
Reaksi dari netizen Indonesia pun tidak kalah tajam. Akun sosial media Nasrullah Kabiro langsung diserbu oleh ratusan ribu komentar hujatan.
Namun, ada fakta mengejutkan bahwa akun tersebut diduga palsu, menciptakan kekacauan di media sosial.
Kisruh ini memunculkan pertanyaan serius tentang integritas dan objektivitas dalam dunia sepak bola. Keputusan wasit yang kontroversial tidak hanya merugikan Timnas Indonesia, tetapi juga menggoyahkan kepercayaan publik terhadap keadilan dalam pertandingan.
PSSI, sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia, perlu bertindak tegas untuk memastikan keadilan dan integritas dalam setiap pertandingan.
Evaluasi mendalam terhadap keputusan wasit dan langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan menjadi langkah yang sangat penting.
Kami berharap agar AFC dapat merespons protes dari PSSI dan memastikan bahwa setiap pertandingan dilaksanakan dengan keadilan, transparansi, dan integritas yang tinggi.
Hal ini menjadi pondasi utama bagi perkembangan dan kemajuan sepak bola di Indonesia dan di seluruh Asia.