Subang

DPRD Subang Minta Pj Bupati dan Pj Gubernur Percepat Perpanjangan Izin Tambang Galian C

Ketua DPRD Subang, Victor Wirabuana saat menyampaikan jawaban terkait audiensi dengan buruh tambang galian.
Ketua DPRD Subang, Victor Wirabuana saat menyampaikan jawaban terkait audiensi dengan buruh tambang galian.

SUBANG-Ketua DPRD Subang, Victor Wirabuana Abdurochman, menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti tuntutan massa terkait penutupan aktivitas tambang galian C. 

Hal ini diungkapkan Victor saat menemui massa aksi yang menggelar unjuk rasa di gedung DPRD Subang, Jumat (24/1/2025). 

Massa menuntut pendampingan dalam proses perpanjangan izin agar kegiatan Galian C dapat kembali beroperasi.

Victor menyampaikan, pihaknya akan segera mengusulkan kepada Penjabat (Pj) Bupati dan Pj Gubernur untuk mempercepat proses perpanjangan izin tersebut.

“Saya akan segera merekomendasikan kepada Pj Bupati dan Pj Gubernur agar mempercepat dan mendampingi proses perpanjangan izin. Untuk operasi kembali, kami perlu berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak eksekutif dan aparat penegak hukum (APH),” ujar Victor. 

Di sisi lain, Kasatpol PP Subang, Indri Tandia, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan memastikan pendampingan dalam proses perpanjangan izin operasional Galian C. 

Namun, ia menegaskan bahwa kapasitas Pemkab Subang hanya sebagai pihak yang menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pihak terkait.

“Pemkab Subang akan mendampingi proses perpanjangan izin ini sesuai aturan yang berlaku. Kami tetap akan memastikan prosedur dilakukan dengan baik,” ungkap Indri.

Seorang supir truk, Hendra, yang turut hadir dalam aksi tersebut, menyampaikan harapannya agar pemerintah segera membuka kembali aktivitas galian C. 

Menurutnya, penutupan kegiatan tambang tersebut berdampak besar pada kehidupan ekonomi dirinya dan rekan-rekan seprofesinya.

“Saya berharap aktivitas galian C bisa segera beroperasi lagi, baik yang sudah berizin maupun yang belum. Kami hanya meminta ada pendampingan selama proses perizinan berlangsung. Kalau terus ditutup, bagaimana kami bisa mencari nafkah?” ungkap Hendra dengan nada emosional.

Hendra, yang sudah bertahun-tahun bekerja sebagai supir truk, mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan keluarganya sejak aktivitas tambang dihentikan.

“Kami butuh makan. Kalau tambang terus ditutup, kami tidak punya penghasilan. Anak istri kami harus tetap diberi makan,” tutupnya. (cdp/ysp) 

 

 

Tag :
Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua