SUBANG-SDN Wanareja, salah satu sekolah dasar negeri di Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, kini semakin menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi para siswanya. Sekolah yang telah berdiri sejak 5 Desember 1949 ini memiliki 186 siswa yang dibimbing oleh tenaga pendidik profesional.
Kepala Sekolah SDN Wanareja, Engkas Kasnilah menyatakan, pembentukan karakter menjadi prioritas utama dalam proses belajar-mengajar. Menurutnya, prestasi akademik yang tinggi tidak dapat dicapai tanpa adanya karakter yang kuat dalam diri siswa. "Kini kita tengah berfokus pada pembentukan karakter siswa. Sebuah prestasi tidak bisa dicapai tanpa adanya pembentukan karakter siswa terlebih dahulu," ujarnya kepada Pasundan Ekspres, Kamis (6/2)
Menurut Engkas, karakter yang baik dapat memotivasi siswa untuk lebih rajin dan aktif dalam belajar. Dengan memiliki sikap tanggung jawab dan kesadaran akan pentingnya pendidikan, siswa akan lebih termotivasi untuk meraih prestasi. Namun, ia juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa karakter siswa saat ini mulai mengalami penurunan, terutama dalam sikap, perilaku, dan tingkah laku. "Kami ingin memotivasi anak-anak agar memiliki karakter yang lebih baik lagi," tambahnya.
Untuk membentuk karakter siswa yang lebih kuat, SDN Wanareja telah menerapkan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Program ini bertujuan untuk membentuk generasi yang tangguh secara mental, emosional, dan sosial.
Adapun tujuh kebiasaan yang diajarkan kepada siswa adalah: Bangun pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan sehat dan bergizi, Gemar belajar, Bermasyarakat, Tidur cepat
Engkas menjelaskan, penerapan program ini tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga membutuhkan peran serta orang tua.
"Kami sudah mensosialisasikan program ini kepada orang tua, karena tidak semuanya bisa dilaksanakan di sekolah. Karakter sebenarnya dibentuk dari keluarga terlebih dahulu," terangnya.
Untuk mendukung program ini, SDN Wanareja telah menerapkan berbagai kebiasaan baik di sekolah, seperti senam dan olahraga sebelum belajar. Hal ini bertujuan agar anak-anak merasa lebih semangat dalam mengikuti pelajaran. "Kami membiasakan siswa untuk melakukan olahraga dan senam sebelum belajar agar mereka lebih bersemangat," katanya.
Selain itu, sekolah juga berupaya untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan mengurangi ketergantungan mereka pada gawai (gadget). "Kami ingin anak-anak kembali gemar belajar dan membaca, karena saat ini mereka lebih sering bermain gadget sehingga kurang termotivasi untuk belajar. Kami harap mereka bisa lebih peduli terhadap teman-temannya, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah," tambahnya.
Meskipun sudah menerapkan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, SDN Wanareja masih menghadapi kendala dalam program Makan Bergizi Gratis. Saat ini, sekolah belum mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk program tersebut.
"Untuk program makan bergizi gratis, SDN Wanareja belum terjangkau oleh emerintah. Mudah-mudahan ke depan pemerintah lebih memperhatikan agar program ini bisa berjalan dan mendukung tujuh kebiasaan yang sedang kami terapkan," harapnya.(hdi/sep)