SUBANG-Dalam upaya menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya, Puskesmas Kasomalang menggelar pemberantasan nyamuk di dua desa, yakni Desa Sindangsari dan Desa Pasanggrahan, pada Jumat (21/3/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pelayanan kesehatan preventif yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi vektor utama penyebab DBD dan Chikungunya.
Kepala Puskesmas Kasomalang, Dr. Andri, menyatakan pihaknya terus melakukan berbagai langkah untuk mencegah wabah DBD dan Chikungunya yang kerap meningkat saat musim hujan.
“Kegiatan ini kami lakukan sebagai langkah preventif dalam menekan penyebaran DBD dan Chikungunya. Dua desa ini menjadi prioritas karena berdasarkan data Puskesmas, ada peningkatan kasus DBD dan laporan warga terkait gejala Chikungunya,” ujar Dr. Andri.
Selain melakukan pengasapan (fogging) untuk membunuh nyamuk dewasa, tim Puskesmas juga mengedukasi masyarakat tentang pencegahan yang lebih efektif, yaitu dengan menerapkan gerakan 3M Plus.
Antara lain menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat penyimpanan air.
Mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk. Kemudian, plus menggunakan obat anti nyamuk, memasang kelambu, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Sementara itu, Bidan Desa Sindangsari, Euis Rohaeni, yang turut serta dalam kegiatan ini, menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk.
“Fogging memang efektif membunuh nyamuk dewasa, tapi jika jentiknya tidak diberantas, maka penyebaran penyakit ini akan terus berulang. Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan rutin menguras bak mandi dan menyingkirkan genangan air,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, Puskesmas Kasomalang bekerja sama dengan kader kesehatan desa dan perangkat desa dalam melakukan sosialisasi door-to-door.
“Kami juga memberikan bubuk abate untuk ditaburkan ke tempat-tempat yang sulit dikuras, seperti sumur dan bak penampungan air besar. Ini bisa membunuh jentik nyamuk sebelum berkembang menjadi nyamuk dewasa,” tambah Euis.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat setempat. H. Agus (47), warga Desa Pasanggrahan, mengapresiasi langkah cepat Puskesmas Kasomalang dalam menangani kasus DBD di desanya.
“Beberapa minggu terakhir ada tetangga saya yang terkena Chikungunya, jadi kami khawatir. Dengan adanya PSN ini, kami merasa lebih tenang. Tapi kami juga sadar bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.(hdi/ysp)