Subang

Gus Eko: Wali Songo Bukanlah Sosok Tapi Konsep Pemahaman Agama dan Budaya di Nusantara

Dpp garda wali songo
Sekjen DPP Garda Wali Songo, KH. Eko Ahmadi saat menjadi narasumber pada kegiatan Tadarus Agama dan Budaya di Aula KeSyahidan MD KAHMI Subang, Jum'at (21/3) malam.

SUBANG-Banyak orang di Nusantara mengenal bahwa Wali Songo merupakan sosok seorang manusia yang memiliki spritual tinggi, soleh, dan terkenal dengan kesaktiannya. Namun hal itu tidak bisa disebut salah 

Sekjen DPP Garda Wali Songo, KH. Eko Ahmadi menyebut, Wali Songo Bukanlah sosok seperti yang kita bayangkan, namun merupakan gerakan sosial dengan memiliki konsep keagamaan dan budaya yang diterapkan Nusantara.

"Walisongo bukanlah sosok melainkan konsep pemahaman agama dan budaya yang diterapkan di Nusantara," kata Gus Eko sapaan akrab KH. Eko Ahmadi saat menjadi narasumber pada kegiatan Tadarus Agama dan Budaya di Tinjau dari Multi Perspektif yang digelar di Aula KeSyahidan MD KAHMI Subang, Jum'at (21/3) malam. 

Sehingga menurut Pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Tegalwangi Kabupaten Cirebon ini, Islam bukanlah merupakan identitas yang kerap menjadi persoalan di tengah heterogenitas masyarakat Nusantara, namun perilaku yang sesuai dengan esensi yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

"Islam itu bukanlah identitas melainkan perilaku yang sesuai dengan esensi yang diajarkan oleh Rosululloh," terangnya.

Gus Eko menjelaskan banyak hal terkait agama dan budaya secara mendalam pada jamaah yang hadir. Dia juga menjelaskan bahwa Garda Walisongo merupakan organisasi yang berperan dalam melanjutkan perjuangan dakwah para Walisongo di Nusantara. 

Dengan mengusung semangat dakwah Islam yang moderat, organisasi ini bersinergi dalam membangun kebangsaan dan memajukan umat. 

"Di tengah tantangan zaman, sinergi antara dakwah, kebangsaan, dan kemajuan umat menjadi kunci untuk menghadirkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin," ungkapnya.

Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara nilai-nilai Islam dan kebangsaan. Oleh karena itu, Garda Walisongo berperan dalam menguatkan akidah, membangun kebersamaan, serta meningkatkan kesejahteraan umat melalui berbagai program sosial, pendidikan, dan ekonomi berbasis Islam. 

"Garda Walisongo berperan sebagai penerus perjuangan para Walisongo dalam menyebarkan Islam yang moderat dan inklusif. Mereka aktif dalam berbagai kegiatan dakwah, seperti pendidikan dan kajian Islam, dakwah digital dan pembinaan generasi muda," ungkapnya.

Seperti diketahui, kegiatan Tadarus Agama dan Budaya merupakan kegiatan bersama yang digelar oleh empat organisasi yakini, DPC Garda Walisongo kab. Subang, MD KAHMI Subang, DPW KPN Jawa Barat dan LSM Jarang.

 

Terkini Lainnya

Lihat Semua