SUBANG-Aula GOR Kecamatan Kasomalang terasa berbeda dari biasanya, suasana yang biasanya penuh dinamika diskusi dan pembahasan kebijakan dalam Rapat Minggon, kali ini diiringi haru dan rasa kehilangan yang mendalam pada Rabu (30/4/2025).
Rapat minggon kali ini menjadi saksi momen istimewa: perpisahan Camat Kasomalang, Tatang Saepulloh yang akan mengakhiri masa tugasnya per 1 Mei 2025 setelah puluhan tahun mengabdi di pemerintahan.
Tangis haru tak tertahan, peluk hangat dan mata berkaca-kaca tampak menyelimuti para peserta rapat. Para kepala desa, jajaran TNI/Polri, petugas kesehatan dari Puskesmas, Karang Taruna Kecamatan, Ibu-ibu PKK, serta perangkat kecamatan lainnya larut dalam momen penuh rasa syukur sekaligus perpisahan.
Dalam berbagai Kesempatan, Camat Tatang mengungkapkan rasa cintanya terhadap wilayah Kasomalang dan masyarakatnya. Baginya, Kasomalang bukan sekadar tempat dinas, tapi bagian dari hidup yang telah membentuknya sebagai abdi negara dan pelayan publik. "Saya datang ke sini sebagai camat, tapi saya pulang dengan membawa begitu banyak kenangan, pelajaran, dan cinta dari masyarakat. Kasomalang telah memberi saya bukan hanya pekerjaan, tapi kehormatan," ujarnya yang langsung disambut tepuk tangan dan isak haru hadirin.
Tatang Saepulloh juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh perangkat desa, unsur Muspika, tokoh masyarakat, dan elemen kepemudaan yang telah mendukung program kerja dan pembangunan selama masa kepemimpinannya. "Kalau ada yang kurang dari saya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya percaya, kepemimpinan itu bukan soal siapa yang paling pintar, tapi siapa yang paling mau mendengar dan bekerja bersama-sama rakyat," tambahnya.
Perwakilan Kepala Desa se-Kecamatan Kasomalang, Rohidin, turut menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan mendalam atas dedikasi Camat Tatang yang dinilai telah menciptakan suasana koordinasi yang harmonis selama menjabat. "Pak Tatang itu bukan hanya pimpinan kami. Beliau juga guru dan sahabat. Banyak dari kami yang merasa terbantu dengan gaya kepemimpinannya yang tenang, sabar, dan terbuka. Kasomalang kehilangan figur yang tulus," ujar Rohidin dengan nada penuh penghormatan.
Sementara itu, Sekretaris Karang Taruna Kecamatan Kasomalang, Ulul Fahmi Fauzy, juga mengungkapkan peran Camat Tatang dalam membina generasi muda tak bisa dipandang sebelah mata. Di bawah kepemimpinan beliau, Karang Taruna diberi ruang besar untuk bergerak, berinovasi, dan membangun potensi lokal. "Beliau selalu mendukung setiap program kami, dari pelatihan wirausaha, hingga kegiatan sosial. Sosok yang sangat kami hormati dan inspiratif bagi anak muda," ujar Ulul.
Acara Rapat Minggon dan perpisahan ini disusun dengan penuh penghargaan. Setelah sambutan resmi, dilakukan penyerahan cinderamata. Tangis haru pecah ketika sebuah video dokumentasi masa jabatan Camat Tatang diputar, memperlihatkan momen-momen saat beliau mendampingi warga di tengah bencana, menyerahkan bantuan sosial, hingga menyatu bersama masyarakat dalam gotong royong pembangunan jalan dan fasilitas umum.
Suasana semakin syahdu ketika para tamu undangan menyanyikan lagu "Kemesraan" bersama-sama, seolah tak ingin hari itu berakhir. Beberapa kepala desa terlihat tak sanggup menahan tangis ketika memberikan salam perpisahan secara langsung.
Tatang Saepulloh dikenal sebagai sosok pemimpin yang sederhana, bersahaja, dan dekat dengan rakyat. Selama menjabat, ia berhasil mendorong sejumlah program pembangunan berbasis partisipasi masyarakat, mulai dari peningkatan infrastruktur desa, pemberdayaan ekonomi warga, hingga sinergi antar lembaga lokal.
Ia juga aktif mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan sektor swasta, dalam rangka membangun Kasomalang sebagai wilayah agraris yang juga memiliki potensi wisata alam dan budaya.
Salah satu gebrakan beliau yang masih dikenang ialah mendorong digitalisasi layanan desa dan membentuk Forum Komunikasi Pemuda Antar Desa, yang hingga kini aktif menggelar kegiatan sosial dan kebudayaan.
Meski akan segera memasuki masa pensiun, Camat Tatang menyatakan dirinya tetap akan menjadi bagian dari masyarakat. Ia ingin tetap terlibat dalam kegiatan sosial, terutama dalam bidang pendidikan dan keagamaan. "Kalau masyarakat butuh saya, saya tidak akan menutup pintu. Pengabdian tidak berhenti karena pensiun, hanya bentuknya saja yang berubah," katanya sambil tersenyum.
Para tamu undangan juga menyampaikan harapan agar pengganti beliau nantinya dapat meneruskan semangat pengabdian dan menjalin komunikasi yang erat seperti yang sudah dibangun Camat Tatang selama ini.
Hari itu, Rabu 30 April 2025, bukan sekadar rapat minggon. Ia menjadi penanda akhir dari sebuah era pengabdian seorang pemimpin yang membumi, menyentuh hati rakyat, dan meninggalkan jejak kebaikan. Tatang Saepulloh bukan hanya camat yang telah menyelesaikan masa tugas, tetapi sosok teladan yang telah memberi arti pada setiap detik pelayanannya.
Selamat purna tugas, Pak Camat. Jasamu akan selalu hidup dalam langkah-langkah pembangunan Kasomalang.(hdi/sep)