Jalan Ciater Ditanami Ribuan Pohon Kelapa, Warga Apresiasi Penghijauan di Lahan Eks Pedagang

Jalan Ciater Ditanami Ribuan Pohon Kelapa, Warga Apresiasi Penghijauan di Lahan Eks Pedagang

Eks lahan bangunan pedagang di sepanjang jalan Ciater Subang ditanami pohon kelapa.(Hadi Martadinata/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Suasana Jalan Ciater, Kecamatan Ciater, kini tampak berbeda dari sebelumnya. Sepanjang jalan utama yang dahulu dipenuhi bangunan para pedagang kaki lima, kini telah berubah menjadi jalur hijau yang ditanami ribuan pohon kelapa.

Pantauan tim Pasundan Ekspres pada Rabu (2/7), nampak ribuan batang pohon kelapa berjajar rapi di lahan bekas bangunan para pedagang yang sebelumnya menempati area tersebut.

Penanaman ini dilakukan sebagai bagian dari program penataan kawasan dan penghijauan di wilayah yang juga merupakan jalur wisata menuju kawasan Ciater dan Tangkuban Parahu.

Warga Ciater menyambut baik inisiatif ini. Salah satu warga, Nana (46) mengaku senang dengan adanya penanaman pohon kelapa ini karena selain memperindah lingkungan, juga membawa kesejukan dan harapan baru bagi masa depan kampung halamannya.

BACA JUGA: Rekomendasi Wisata Air Terjun di Subang, Keindahan Alam & Destinasi Tersembunyi

"Dulu di sini semrawut, banyak bangunan pedagang liar. Sekarang sudah kelihatan lebih tertib dan enak dipandang. Saya harap pemerintah terus konsisten menjaga dan merawat pohon-pohon ini," ujarnya.

Menurut Nana, selain memberi nilai estetika, pohon kelapa juga memiliki manfaat jangka panjang, terutama bagi ketahanan lingkungan.

"Kalau sudah besar, pohon kelapa bisa menyerap air, jadi tidak banjir. Selain itu, buahnya juga bisa dimanfaatkan oleh warga," katanya.

Meski demikian, beberapa warga berharap agar program penghijauan ini tidak hanya berhenti di penanaman, tetapi juga disertai dengan perawatan secara berkala. 

BACA JUGA: Tempat Wisata di Subang yang Murah, Pas Buat Ajak Keluarga Besar

Mereka juga mengusulkan agar disediakan tempat khusus bagi pedagang agar tetap bisa berjualan tanpa merusak tata lingkungan.(hdi/sep)


Berita Terkini