Relokasi Pedagang Nanas di Subang Belum Jelas, Sudah Dua Bulan Berkutat di Pendataan

Relokasi Pedagang Nanas di Subang Belum Jelas, Sudah Dua Bulan Berkutat di Pendataan

Pembongkoran lapak pegadang nanas di wilayah Subang Selatan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Subang di Desa Bunihayu Kecamatan Jalancagak, Senin (26/5/2025)(Hadi Martadinata/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Nasib para pedagang nanas di wilayah Subang Selatan pasca pembongkaran lapaknya hingga kini masih menggantung.

Pasalnya tempat relokasi yang dijanjikan, hampir dua bulan ini tidak nampak realisasi pembangunan secara fisik di lapangan.

Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal saat dikonfirmasi menyampaikan, pihak desa telah mendapat instruksi untuk segera membentuk tim pendataan dari masing-masing desa.

Tujuannya adalah untuk mempercepat proses verifikasi dan validasi data para pedagang yang terdampak pembongkaran.

BACA JUGA: BLT DD di Subang, Kades Nanggerang: Bantu Ringankan Ekonomi Masyarakat

"Kami disuruh bentuk tim dari tiap desa untuk mempertanggungjawabkan pendataan ulang para pedagang. Ini harus cepat, karena minggu-minggu sekarang sudah harus siap," ujar Indra saat ditemui Pasundan Ekspres, Senin (10/7/2025).

Indra menambahkan pendataan ini penting agar ketika pemerintah provinsi atau pihak terkait meminta data resmi, informasi tersebut sudah tersedia dan bisa langsung ditindaklanjuti tanpa penundaan.

Terkait lokasi relokasi, hingga kini belum ada keputusan yang bersifat final. Menurut Indra, beberapa tempat memang sudah disebutkan, namun masih bersifat wacana dan belum dipastikan secara resmi.

"Untuk relokasi, yang pasti belum tahu. Yang disebut-sebut itu baru wacana. Ada tiga lokasi yang dibicarakan, yakni di depan Cari Manis 7, depan Kantor Kecamatan Jalancagak, dan dekat PT SIL. Tapi belum ada keputusan akhir," katanya.

BACA JUGA: Juara 1 Pencak Silat, Rizki Abimanyu Anggota Karang Taruna Desa Sukamelang

Sementara itu, hasil pantauan tim Pasundan Ekspres, di wilayah Subang Selatan belum menunjukkan adanya pembangunan fisik atau penataan lahan untuk relokasi para pedagang nanas. Para pedagang pun masih menunggu kejelasan, sembari sebagian mencoba berjualan.

Selain itu, pembongkaran lapak juga berdampak terhadap sektor pertanian, khususnya petani nanas.

Indra menyebutkan saat ini pihaknya juga sedang melakukan pendataan terhadap petani nanas untuk program revitalisasi lahan pertanian.

"Kami sedang data para petani nanas juga. Karena setelah pembongkaran itu, penjualan nanas ikut menurun. Sekaligus n

instruksi Gubernur yang akan menata lahan para petani Nanas," tambahnya.

Para petani nanas selama ini menggantungkan hasil panennya pada para pedagang di lapak-lapak pinggir jalan utama yang menjadi akses Subang Selatan. 

Dengan hilangnya tempat berjualan, permintaan pasar langsung melemah, dan banyak petani kesulitan menjual hasil panennya secara maksimal.

Indra berharap, baik pemerintah kabupaten maupun provinsi dapat memberikan perhatian serius terhadap kondisi para pedagang dan petani yang terdampak.


Berita Terkini