Tekno

Amerika Mencurigai DeepSeek Menjiplak ChatGPT

DeepSeek
DeepSeek dicurigai jiplak ChatGPT. (Foto: Business Standard)

PasundanEkspres - Kemunculan DeepSeek dengan produk AI-nya yang mampu menyaingi bahkan melampaui para pesaing dari Amerika Serikat telah memicu kecurigaan di Negeri Paman Sam. Bahkan, muncul dugaan bahwa DeepSeek menjiplak teknologi ChatGPT.

David Sacks, penasihat AI untuk Presiden Donald Trump, mengungkapkan kecurigaan tersebut meskipun tidak menyertakan bukti konkret. Di sisi lain, hal ini tampaknya mencerminkan kepanikan AS terhadap kemunculan DeepSeek.

"Ada bukti yang cukup kuat bahwa DeepSeek telah 'menyuling' pengetahuan dari model OpenAI. Dan saya rasa OpenAI tidak akan senang dengan hal ini," ujarnya, dikutip Pasundan Ekspres dari Associated Press, Kamis (30/1/2025).

Dalam wawancara dengan Financial Times, OpenAI menyatakan telah menemukan indikasi bahwa DeepSeek menggunakan metode 'distilasi', sebuah teknik yang sering digunakan oleh pengembang untuk melatih AI dengan data dari model yang lebih besar dan lebih canggih.

"Kami mengetahui bahwa perusahaan-perusahaan berbasis di China dan negara lainnya terus berusaha meniru model AI yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka di AS," ujar OpenAI dalam pernyataan resminya, tanpa menyebut nama perusahaan tertentu.

Namun, OpenAI sendiri juga bukan tanpa cela. Mereka telah dituduh melanggar hak cipta dengan melatih AI menggunakan konten dari media, penulis buku, dan berbagai sumber lainnya. OpenAI bahkan telah menghadapi gugatan hukum atas dugaan pelanggaran tersebut. "Melatih ChatGPT dengan konten dari Forbes atau New York Times juga merupakan pelanggaran," kata Lutz Finger, seorang investor di bidang teknologi.

Finger, yang pernah bekerja di Google dan LinkedIn, menambahkan bahwa meskipun DeepSeek mungkin menggunakan teknik tertentu untuk mengambil data dari OpenAI, membuktikan hal tersebut akan sangat sulit karena metode tersebut dapat dengan mudah disamarkan agar tidak terdeteksi.

Selain itu, beberapa pihak di AS juga mempertanyakan klaim DeepSeek yang menyatakan bahwa model AI mereka dikembangkan hanya dengan biaya USD 6 juta. Sebagai perbandingan, OpenAI menghabiskan hingga USD 100 juta untuk melatih GPT-4.

"Masih menjadi pertanyaan apakah klaim DeepSeek itu benar. Komunitas AI akan menyelidikinya. Mungkin saja mereka benar-benar melatih model mereka hanya dengan USD 6 juta. Namun, bisa juga itu hanyalah biaya untuk menyempurnakannya," kata Pedro Domingos, profesor emeritus Ilmu Komputer di University of Washington.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua