Tekno

Hati-hati! Update Google Chrome Berpotensi Menguras Rekening, Bacalah Peringatan Ini

Update Google Chrome Berpotensi

PASUNDAN EKSPRES -  Peringatan penting mengenai risiko yang terkait dengan pembaruan Google Chrome patut diperhatikan dengan serius.

Ada kemungkinan bahwa pembaruan tersebut bukanlah yang sebenarnya, melainkan mengandung malware yang dapat membahayakan perangkat Android.

BACA JUGA:Beginilah Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Buka Chatnya!

 

Menurut laporan dari perusahaan keamanan siber ThreatFabric, malware yang dikenal sebagai Brokewell memiliki kemampuan untuk mengakses perangkat Android, yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh para penyerang untuk mengakses akun mobile banking yang terdapat dalam perangkat tersebut.

 

Dalam laporan yang dikutip oleh PC Mag pada Jumat (3/5/2024), disebutkan bahwa Brokewell menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap sektor perbankan dengan memberikan penyerang akses jarak jauh ke semua aset melalui layanan mobile banking.

 

Pemasangan pembaruan palsu Chrome dimaksudkan agar calon korban dapat mengunduh Brokewell ke dalam perangkat mereka.

 

Pelaku melakukan upaya dengan membuat desain visual, tata letak, dan teks yang menyerupai perintah yang sebenarnya dari Chrome.

 

Meskipun demikian, pengguna ponsel masih memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi pembaruan palsu Chrome tersebut.

 

Laporan menyebutkan bahwa ada kesalahan dalam tata bahasa pada pembaruan yang mengandung malware tersebut.

 

Perbedaan antara versi asli Google yang berbunyi "The browser built to be yours," dengan pembaruan yang mengandung Brokewell yang berbunyi "An update is required yours," cukup mencolok.

 

Dalam laporan yang sama, seorang individu bernama Baron Samedit Marais mengklaim bertanggung jawab atas pembuatan malware tersebut.

 

Dia juga terlibat dalam penjualan Brokewell bersama dengan alat kejahatan lainnya melalui situs Brokewell Cyber Labs.

 

Pelaku juga dilaporkan menawarkan alat yang dapat menargetkan akun-akun pada platform besar seperti Paypal, Amazon, Dropbox, Apple, dan American Express.

 

Sementara itu, perusahaan juga mengungkapkan bahwa Brokewell terus memperbarui dirinya hampir setiap hari, dengan upaya untuk terus mengantisipasi evolusi yang lebih lanjut.

 

BACA JUGA:Perang Mobil Listrik di Indonesia, Persaingan Ketat Antara Korea Selatan dan China

 

Menurut ThreatFabric, Brokewell kemungkinan akan dipromosikan dalam kanal bawah tanah sebagai layanan peminjaman, yang dapat menarik minat para penjahat dunia maya lainnya dan memicu kampanye baru yang menargetkan wilayah lain.

 

(hil/hil)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua