Daerah

Ini Dia Penyebab Terjadinya Longsor Cipondok Subang

PASUNDAN EKSPRES - Longsor yang terjadi pada tanggal (7/1/2024) tersebut telah menewaskan 2 orang, Longsor Cipondok Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang rupanya bukan hanya disebabkan oleh hujan lebat saja. 

Rupanya ada beberapa faktor lain yang juga menjadi salah satu penyebab dari terjadinya longsor tersebut. 

Salah satunya adalah penggunaan sumur bor oleh PT Tirta Investana (Aqua) untuk keperluan privatisasi air kemasan. Meskipun hanya satu sumber bor yang aktif. 

Dari informasi yang telah kami dapatkan, kemungkinan tersebut telah melebihi daya tanah yang menyebabkan tanah menjadi rusak dan tidak stabil serta berpotensi menyebabkan longsor. 

Satu hari setelah kejadian, Walhi Jawa Barat melakukan penyelidikan dan aseesment cepat di lokasi bencana. Berdasarkan assesment cepat yang dilakukan di lapangan, Walhi menemukan bahwa tanah longsor di area PT.Tirta Investama (Aqua) tidak terlepas dari gangguan aktivitas pengeboran yang dapat memicu tanah longsor ketika terjadi hujan yang terus-menerus. 

“Kejadian longsor yang berada dilokasi PT.Tirta Investama (Aqua) tersebut, tidak luput dari gangguan pengeboran yang dapat memicu longsor Ketika hujan terus mengguyur pada saat itu. sementara letak geografis lokasi bencana,” ungkap Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Wahyudin Iwang

Berdasarkan informasi yang diterima oleh pihaknya, PT Tirta telah mendapatkan izin pengambila air untuk air kemasan sejak tahun 1998. 

Keberjlanjutannya lokasi etrsebut memerlukan langkah-langkah reporestasi di sekitar area eksplorsi air. 

“Pemerintah diharapkan meminta penjelasan dari PT. Tirta mengenai upaya yang telah dilakukan untuk menjaga keberlanjutan mata air selama ini,” ungkap Wahyudin.

Atas kejadian tersebut, 2 orang warga tewas tertimbun tanah dan 129 orang telah mengungsi di posko pengungsian yang telah diupayakan pemerintah. 

Meskipun tidak ada dampak terhadap pemukiman, namun warung yang berada di dekat wisata air cipondok mengalami dampak tersebut. 

Wahyudin mengungkapkan, hingga saat ini, tindakan mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sumedang terhadap potensi-potensi atau dampak dari longsor yang baru saja terjadi belum terlihat secara menyeluruh.

“Hanya saja baru ada inisiatif untuk mengungsikan dan menghimbau kepada masyarakat yang berada tidak jauh dekat dari longsor yang terjadi pada saat itu,” ungkapnya.

“Itu beberapa desakan sudah kami sampaikan pada rilis atau siaran pers yang bisa dilihat,” pungkas Wahyudin.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua