Daerah

Kuliner Malam Tahun Baru 2025: Sate Maranggi Si Bungsu Semakin Laris

Kuliner malam tahun baru 2025
Kuliner Malam Tahun Baru 2025: Sate Maranggi Si Bungsu Semakin Laris

SUBANG- Warga Subang pasti sudah mengenali salah satu wisata kuliner yang bertempat di Jalan Raya Cipeundeuy-Kalijati-Subang atau berada persis di depan patung kuda Cikuda. Tempat itu adalah Sate Maranggi Si Bungsu Asli Plered.

Nampak wisata kuliner ini semakin ramai dikunjungi para pembeli saat masa liburan Nataru seperti sekarang. Pengunjung pun datang tidak hanya dari Subang, tetapi ramai juga yang datang dari luar Subang. 

"Rencana mau tahun baruan di Ciater sama keluarga, mumpung laper di jalan jadi mampir dulu di sini sambil istirahat. Satenya enak apalagi yang campur," ucap Restu salah satu pengunjung dari luar kota yang datang bersama keluarganya. 

Tempat dari wisata kuliner ini juga bisa dikatakan representatif, suasananya juga nyaman dan estetik terutama saat malam hari, lampu-lampu akan terlihat menghiasa tempat itu, ditambah lagi sejuknya perkebunan karet membuat santap sate yang disediakan menjadi lebih nikmat. 

“Sate maranggi Si Bungsu berdiri sejak tahun 2008 hingga saat ini, semenjak Go Internasional sate maranggi di Purwakarta. Saya langsung direkomendasikan oleh Pak H. Dedi Mulyadi untuk membuka warung sate di sini,” ujar owner sate maranggi Si Bungsu, Ayu. 

Ayu sendiri merupakan orang asli Plered Purwakarta, akan tetapi membuka bisnis warung sate maranggi di Subang. Dirinya berkeinginan ingin mengembangkan sate maranggi yang menjadi ciri khas Kabupaten Purwakarta. 

Tempat usaha Ayu kini dikenali tidak hanya di Subang tetapi juga hingga ke luar kota. Hal tersebut juga tidak lepas dari peran tokoh masyarakat Subang yang saat ini telah menjadi Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi. 

“Sate maranggi ini juga menjadi tempat makan favorit Pak H. Dedi Mulyadi dan beliau juga sempat mempromosikan sate ini di acara Televisi,” ucapnya. 

Harga sate maranggi di tempat ini juga tergolong murah, untuk sate maranggi campur lemak dibanderol Rp. 2.000 per tusuknya, sedangkan sate maranggi tanpa lemak dihargai Rp. 3.000 per tusuknya. 

Selain itu, di sini juga terdapat menu lainnya yang bisa Anda coba seperti sop Iga, karedok, es kelapa muda, dan lain sebagainya. 

Ayu mengatakan dalam satu hari warung sate maranggi Si Bungsu bisa menghabiskan 30 kg daging sapi untuk sate, 25 kg iga untuk sop, dan jika hari libur seperti Sabtu dan Minggu bisa menghabiskan 60 kg daging sapi.(fsh) 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua