Daerah

STIE Wikara Purwakarta Dorong Produktivitas Akademik Lewat Workshop Jurnal Terakreditasi

STIE Wikara Purwakarta
STIE Wikara Purwakarta meningkatkan produktivitas akademik dosen dan mahasiswanya lewat Workshop Klasterisasi Penulisan Jurnal Terakreditasi Nasional.(Adam Sumarto/Pasundan Ekspres)

PURWAKARTA-Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Wibawa Karta Raharja (Wikara) Kabupaten Purwakarta konsisten dalam meningkatkan produktivitas akademik dosen dan mahasiswanya.

Teranyar, STIE Wikara menyelenggarakan Workshop Klasterisasi Penulisan Jurnal Terakreditasi Nasional di Kampus STIE Wikara, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, 7-8 Januari 2025.

Kepala Bagian Pengembangan SDM STIE Wikara sekaligus mentor dalam workshop tersebut, Dr. Unang Toto Handiman menyampaikan, klasterisasi perguruan tinggi bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian kampus. 

“Klasterisasi mendorong perguruan tinggi masuk ke kategori tertinggi seperti mandiri, utama, madya, atau pratama. Fokusnya agar kampus-kampus, khususnya di Purwakarta, lebih serius dalam penelitian, bukan hanya mengajar,” kata Unang Toto kepada wartawan, Rabu (8/1).

Lebih lanjut, dirinya menambahkan, workshop ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas dosen dan mahasiswa dalam menulis jurnal terakreditasi secara nasional. 

“Kami berharap setiap dosen mampu menghasilkan dua sampai empat artikel ilmiah setiap tahun. Dengan demikian, minimal akan tercipta sekitar 100 artikel ilmiah per tahun dari dosen STIE Wikara,” ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, Ketua STIE Wikara, Drs. H. Duki Adam, M.M., menegaskan pentingnya produktivitas dosen dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

“Klasterisasi merupakan alat ukur produktivitas dosen dalam menghasilkan karya ilmiah. Karya ilmiah tersebut menjadi kontribusi penting bagi masyarakat, dunia pendidikan, dan komunitas intelektual,” ucapnya.

Dalam workshop ini, peserta juga diperkenalkan pada teknologi berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk membantu proses penulisan jurnal. 

Di hari pertama difokuskan pada pengenalan alat berbasis AI. Hari kedua, peserta langsung mempraktikkan penulisan jurnal dengan target satu jurnal selesai dalam dua hari.

"Melalui workshop ini diharapkan dosen mendapatkan pengakuan internasional melalui publikasi jurnal, sementara kampus memperoleh citra positif di kancah akademik global. Jurnal yang dihasilkan menjadi bentuk branding personal dan institusi yang kuat,” katanya.

Tidak hanya itu, mahasiswa juga merasakan dampak positif dari produktivitas dosen. Karya ilmiah dosen menjadi referensi yang relevan untuk tugas akhir, dan mereka didorong untuk memilih penulisan jurnal sebagai alternatif skripsi atau tesis. 

“Penelitian mahasiswa yang diterbitkan dalam jurnal memberikan manfaat besar untuk menyelesaikan tugas akhir dan menjadi kontribusi ilmiah yang lebih luas,” ujarnya.(add)

Terkini Lainnya

Lihat Semua