PASUNDAN EKSPRES- Dalam unggahan terbarunya di Instagram, Kang Dedi Mulyadi menyoroti persoalan pengangguran di Jawa Barat yang dinilai masih tinggi.
Ia menegaskan pentingnya sektor industri untuk lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal dan memberantas praktik percaloan yang merugikan masyarakat.
"Silakan Bapak cek, Bapak nongkrong di kawasan industri. Perhatikan motor-motor, semua nomor platnya Jawa Tengah," ungkap Kang Dedi dalam unggahannya.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak tenaga kerja dari luar daerah yang bekerja di kawasan industri Jawa Barat, sementara tingkat pengangguran di wilayah tersebut masih cukup tinggi.
Menurut Kang Dedi, salah satu masalah utama yang menyebabkan tingginya pengangguran di Jawa Barat adalah kurangnya optimalisasi dalam rekrutmen tenaga kerja lokal.
Ia mempertanyakan mengapa perusahaan lebih memilih pekerja dari luar daerah, padahal tenaga kerja lokal juga memiliki kemampuan yang tidak kalah mumpuni.
Tak hanya itu, ia juga mengungkap adanya praktik percaloan dalam dunia kerja yang sangat memberatkan calon tenaga kerja.
“Ingat, kutipan dari calon tenaga kerja bisa mencapai Rp30 juta per orang. Ini percaloan,” tegasnya.
Kang Dedi mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dan perusahaan, untuk bersama-sama mencari solusi agar pengangguran di Jawa Barat dapat ditekan.
Salah satu langkah yang disarankan adalah dengan memberlakukan kebijakan yang mewajibkan industri di Jawa Barat untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal.
Selain itu, pemberantasan praktik percaloan harus dilakukan secara serius. Pemerintah perlu memperketat pengawasan terhadap proses rekrutmen tenaga kerja.
Sehingga tidak ada lagi pihak-pihak yang memanfaatkan kesempatan untuk mencari keuntungan pribadi dengan cara yang tidak etis.
Masalah pengangguran dan percaloan tenaga kerja menjadi tantangan yang harus segera diatasi.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, diharapkan peluang kerja bagi warga lokal dapat lebih terbuka dan praktik percaloan bisa dihapuskan demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan adil.