Di usianya yang baru menginjak 24 tahun, Imam Faturrohman telah membuktikan bahwa usia muda bukanlah hambatan untuk membawa perubahan besar. Sebagai Direkturnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Sejahtera di Desa Balingbing, Kecamatan Pagaden Barat, Imam telah berhasil menghidupkan kembali BUMDes yang sebelumnya mati suri akibat pandemi Covid-19.
HADI MARTADINATA, SUBANG
Imam, yang merupakan alumni Universitas Muhammadiyah Bandung ini, mulai memimpin BUMDes Maju Sejahtera sejak 2023. BUMDes ini sebenarnya telah berdiri sejak 2017, namun menghadapi banyak tantangan yang membuatnya sempat terhenti. "BUMDes ini mengalami pasang surut, terutama saat masa pandemi Covid-19. Saya sebagai pengurus baru itu baru disahkan tahun 2023," ujar Imam Minggu (19/1).
Di bawah kepemimpinan Imam, BUMDes Maju Sejahtera mulai bergeliat kembali. Salah satu fokus utama adalah memanfaatkan potensi pertanian dan perikanan yang dimiliki Desa Balingbing. BUMDes kini memproduksi beragam olahan pangan, layanan jasa, hingga produk berbasis perikanan. "Saat ini, kami memiliki Rice Milling Unit untuk penggilingan beras. Limbah dari proses tersebut kami olah menjadi briket," jelasnya.
Produk unggulan lainnya adalah nasi liwet instan yang diolah dari beras lokal. Imam mengatakan bahwa produk ini dirancang sepraktis mungkin sehingga cocok untuk berbagai kondisi, seperti perjalanan atau keperluan rumah tangga sehari-hari. "Kami juga membuat nasi kuning instan dan nasi uduk instan. Produk ini telah dipesan hingga 200 pax oleh Menteri Desa Yandri Susanto," tambah Imam yang kini melanjutkan pendidikan magister di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Tak hanya beras, Imam juga membawa inovasi di bidang pupuk organik. Ia memproduksi pupuk cair organik dan pupuk kompos yang dijual dengan harga terjangkau. "Pupuk ini bisa digunakan untuk semua jenis tanaman dan harganya jauh lebih murah," katanya.
BUMDes Maju Sejahtera juga memanfaatkan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) yang ada di desa untuk mendukung pengembangan produk dan teknologi. Salah satu inovasi terbaru yang sedang dipersiapkan adalah pembuatan nasi analog berbasis sorgum dan jagung. "Insyaallah, kami akan segera meluncurkan nasi analog dari sorgum dan jagung. Ini adalah langkah kami untuk diversifikasi produk berbasis potensi lokal," ujar Imam optimis.
Dari berbagai usaha yang dikembangkan, BUMDes Maju Sejahtera kini mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) sebesar Rp 5-10 juta per bulan. Kontribusi ini menjadi bukti nyata bahwa BUMDes dapat menjadi motor penggerak ekonomi di desa. "Target kami ke depan adalah meningkatkan kontribusi ini melalui pengembangan produk-produk inovatif," tegas Imam.
Sebagai pemuda yang mengambil peran besar dalam pembangunan desa, Imam menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda. Kepemimpinannya tidak hanya membawa perubahan ekonomi, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri masyarakat Desa Balingbing. "Harapan saya, BUMDes ini bisa terus berkembang dan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia. Dengan kerja sama dan inovasi, kita bisa memajukan desa dan memberdayakan masyarakat," pungkasnya.(*)