CEO Pasundan Ekspres Mohamad Fauzi Bagikan Kisah Pertahankan Eksistensi Media

CEO Pasundan Ekspres Mohamad Fauzi  Bagikan Kisah Pertahankan Eksistensi Media

CEO Pasundan Ekspres, Mohamad Fauzi, berbagi cerita tentang perjuangan mempertahankan eksistensi koran ini dalam acara Ngabuburead Bareng yang berlangsung di Universitas Subang (Unsub) pada Jumat, (7/3/2025).

Ia berharap, Pasundan Ekspres bisa terus berkembang dan menjadi bagian dari ekosistem media digital tanpa meninggalkan identitasnya sebagai koran lokal yang terpercaya.

Acara Ngabuburead Bareng ini pun diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana mahasiswa Unsub antusias bertanya tentang masa depan jurnalistik di era digital.

Diketahui, momen bulan Ramadan dimanfaatkan sejumlah elemen untuk berlomba menebar keshalihan sosial, baik secara spiritualitas maupun dalam aksi di lapangan.

TINTAHIJAU Grup, menjadikan Bulan Ramadan ini sebagai momen untuk berbagi pemahaman dan pengalaman lewat Kegiatan NgabubuREAD. Dengan melibatkan dua platform baru; Lapak Subang dan Almamater, kegiatan NgabubuREAD ini digelar secara marathon di tiga Kampus, yakni Universitas Subang, STIESA Subang dan Universitas Mandiri Subang.

"Hari ini adalah pembukaan dari kegiatan NgabubuREAD ini. Selanjutnya kita akan NgabubuREAD di dua kampus lainnya di setiap hari Jumat. Dan seharusnya Pembukaan ini oleh Pak Bupati, tapi sayang beliau gak bisa hadir," kata Ketua Panitia Kiki M Iqbal.

Kiki menerangkan, dalam NgabubuREAD ini diisi dengan kegiatan seminar dan atau diskusi antara mahasiswa dengan pemateri, Ceramah Agama dan Buka Puasa Bersama.

Pemateri dalam mengisi NgabubuREAD ini adalah CEO Pasundan Ekspres Mohamad Fauzi, CEO TINTAHIJAU.com Annas Nashrullah dan sejumlah nama lainnya.

"Setiap sesi, kita membiasakan dengan Kultum sebelum Buka Puasa Bersama. Kita hadirkan juga beberapa Ustadz kondang utuk mengisi Kultum ini," imbuhnya. 

CEO TINTAHIJAU Grup, Annas Nashrullah menyebutkan kegiatan ini bagian dari respon dengan optimisme pemerintah terkait industrialisasi dan program pembangunan yang partisipatif.

Melalui pemahaman dan pemanfaatan fasilitas di era digitalisasi ini diharapkan mampu memberi penguatan dan pemahaman dalam membaca tanda alam; baik tantangan dan peluang yang datang bersama industrialisasi. 

"Hadirnya industrialisasi ini, tidak mengharuskan semua warga Subang menjadi karyawan, tapi harus ada di antaranya jadi Bos Karyawan. NgabubuREAD ini salah satunya untuk menggeser kiblat orientasi teman-teman anak muda," katanya. 

Di bagian lain, Pemkab Subang dibawah kepemimpinan Reynaldy Putra memastikan masyarakat tidak hanya menjadi subjek tapi harus menjadi objek pembangunan atau pembangunan patisipatif.

"Ada istilah pembangunan partisipatif yang didalamnya adalah semua kita ikut berpartisipasi dalam pembangunan di semua bidang. Dan forum semacam ini bagian dari upaya untuk menyiapkan partisipasn untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan," imbuhnya. 

Kegiatan NgabubuREAD ini juga disuport penuh pihak kampus Universitas Subang, STIESA dan Kampus Universitas Mandiri. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Perumda Tirta Rangga Subang dan PT Dahana Subang.

Acara perdana di Kampus Unsub ini dibuka dan dihadiri langsung oleh Rektor Unsub Dr Komir Bastaman. Dia mengapresiasi kegiatan ini. 

Dukungan Rektor ini juga dibuktikan dengan melibatkan banyak mahasiswa untuk mengikuti acara NgabubuREAD. 

Acara NgabubuREAD ini juga diisi dengan tausyiah dari Ustad Totong Munandar.(hdi/ysp) 

 


Berita Terkini