Sejarah Kerajaan di Subang: Tiga Kekuatan Besar di Wilayah Sunda

Sejarah Kerajaan di Subang: Tiga Kekuatan Besar di Wilayah Sunda

Sejarah Kerajaan di Subang: Tiga Kekuatan Besar di Wilayah Sunda (Image From: CSR Kab. Subang - Kabupaten Subang)

PASUNDAN EKSPRES - Kabupaten Subang merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang menyimpan kekayaan sejarah, budaya, dan potensi wilayah yang begitu beragam.

Terletak di bagian utara Jawa Barat, Subang berbatasan langsung dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Indramayu di timur, Kabupaten Sumedang di tenggara, Kabupaten Bandung Barat di selatan, serta Kabupaten Purwakarta dan Karawang di barat.

Ibu kota yang berada di Kecamatan Subang Kota menjadi pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi utama bagi penduduknya. 

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 3 Tahun 2007 yang dilansir dari Wikipedia, wilayah ini terdiri atas 30 kecamatan, yang terbagi lagi menjadi 245 desa dan 8 kelurahan.

BACA JUGA: Bertema Gupay Katresna, SDN Sompi Sukses Gelar Pembagian Rapor dan Pelepasan Siswa

Sebelum dikenal dengan nama Subang, wilayah ini dulu disebut sebagai Karawang Timur. 

Penduduk Kabupaten Subang didominasi oleh suku Sunda, yang menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah Kerajaan di Subang 

Pada masa kejayaan kerajaan Hindu di Nusantara, wilayah Subang menjadi bagian dari tiga kerajaan besar, yaitu Tarumanagara, Galuh, dan Pajajaran.  

BACA JUGA: Liburan di Lembang Bandung Barat: Destinasi Sejuk dengan Pesona Alam dan Wisata Keluarga

Kerajaan Tarumanagara sendiri merupakan kerajaan tertua kedua di Nusantara setelah Kerajaan Kutai. Kerajaan ini berkuasa di wilayah barat di pulau Jawa pada abad ke-5 sampai abad ke-7 Masehi. Rajadirajaguru Jayasingawarman menjadi pendiri kerjaaan ini. 

Rajadirajaguru ini adalah seorang Maharesi atau Pendeta asal Salankayana, India, yang sedang mengungsi ke Indonesia Kerajaan Magadha yang menjadi kerajaan asalnya tengah ditaklukan.

Beberapa prasasti menjadi simbol sejarah Kerajaan Tarumanagara, seperti Prasasti Ciaruteun, Prasasti Jambu, Prasasti Kebun Kopi, Prasasti Pasir Awi, hingga Situs Pasir Angin. 

Sementara, Kerajaan Galuh adalah kerajaan Hindu yang terletak di wilayah antara Sungai Citarum (barat) dan Sungai Cisarayu serta Cipamali (timur). Kerajaan ini muncul setelah mundurnya Kerajaan Tarumanegara.

Ketika Maharaja Tarusbawa naik takhta menggantikan Raja Linggawarman, Wretikandayun memanfaatkan momen tersebut untuk memisahkan diri dan mendirikan Kerajaan Galuh.

Tarusbawa menyetujui pemisahan ini, sehingga wilayah Tarumanegara dipecah menjadi dua kerajaan: Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, dengan Sungai Citarum sebagai batasnya.

Kerajaan Pajajaran merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara, tepatnya di wilayah yang kini dikenal sebagai Kota Bogor, Jawa Barat.

Kerajaan ini memiliki corak Hindu dan dikenal pula dengan nama Kerajaan Sunda atau Negeri Sunda, sebagaimana tercantum dalam berbagai naskah kuno peninggalan masa lampau.


Berita Terkini