Libur Sekolah, Jalur Wisata Jalancagak-Ciater Dipadati Kendaraan Wisatawan

Jalur Jalancagak-Ciater dipadati kendaraan wisatawan pada Minggu (6/7/2025). (Hadi Martadinata/Pasundan Ekspres)
SUBANG-Momen libur sekolah jalur wisata Jalancagak-Ciater dipadati kendaraan wisatawan. Sejak akhir pekan, arus kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat mengalami lonjakan yang signifikan.
Berdasarkan pantauan Pasundan Ekspres pada Minggu (6/7/2025), lalu lintas di jalur wisata Jalancagak–Ciater padat merayap, terutama di titik-titik persimpangan menuju lokasi wisata seperti Sari Ater, D’Castello, Ciater Highland Resort, hingga jalur alternatif menuju Lembang, Bandung Barat.
Dominasi kendaraan roda empat terlihat jelas, mayoritas digunakan oleh rombongan keluarga yang hendak berlibur.
Salah satu warga Kota Subang, Etin Nuriatin, yang sedang berada di kawasan wisata bersama anak-anaknya mengatakan momen libur panjang sekolah ini menjadi saat yang pas untuk menyegarkan pikiran.
BACA JUGA: Masyarakat Antusias Rayakan Hari Jadi ke-46 Desa Cikadu Subang
“Kesian anak-anak, selama sekolah mereka jarang bisa jalan-jalan apalagi setelah ada larangan Study tour. Sekarang libur, waktunya kita ajak mereka menikmati udara segar di Ciater,” ujar Etin saat ditemui di rest area jalur wisata Jalancagak.
Menurut Etin, berwisata di daerah Subang Selatan memberikan pengalaman berbeda dibanding pergi ke luar kota. Selain lebih dekat, destinasi wisata alam di kawasan Ciater menawarkan udara sejuk, pemandangan indah, serta harga yang relatif terjangkau untuk keluarga.
Sementara itu, Zaka Dirgantara, pemuda asal Desa Cisaat yang akrab disapa Onet, mengaku bahwa setiap momen liburan sekolah memang selalu membawa lonjakan kunjungan ke daerahnya.
“Kalau libur sekolah, jelas kelihatan peningkatan kendaraan dari arah Subang kota maupun dari arah Purwakarta dan Karawang. Biasanya Sabtu–Minggu, tapi sekarang tiap hari ramai karena anak-anak libur,” ujarnya.
BACA JUGA: Din Gultom Resmi Jadi Pelatih Kepala Persikota, Sejumlah Pemain Persikas Akan Diajak Gabung
Onet yang juga merupakan pelaku UMKM di sekitar jalur wisata tersebut mengaku turut merasakan dampak positif dari meningkatnya kunjungan wisatawan. Penjualan jajanan lokal dan kerajinan tangan naik hampir dua kali lipat dibanding hari biasa.
“Alhamdulillah, dagangan saya ramai. Biasanya kalau hari kerja cuma laku belasan bungkus cilok atau keripik, sekarang bisa sampai 30 bungkus sehari,” pungkasnya.(hdi/ysp)