KARAWANG-Sebuah rumah di Dusun Kedung Desa Kutawaluya kecamatan Kutawaluya tersambar petir. Persitiwa nahas yang terjadi pada hari Jumat pukul 2 siang tersebut, mengakibatkan kerusakan pada rumah semi permanen milik pasangan Kacung dan Acih.
Kepala keluarga Kacung mengatakan, cuaca saat itu sedang mendung, namun tiba-tiba ada suara seperti ledakan yang sangat keras sekali dari kamar anaknya. Kemudian dirinya bangkit dari tidurannya lalu dia beranjak menuju kamar anaknya.
"Saya sangat kaget hingga sempat shock, melihat genteng rumah ambruk berantakan dan pintu kamar anaknya yang terbuat dari kayu, pecah menjadi dua bagian," ujarnya.
Dikatakan Kacung, kondisi itu diperparah dengan dinding tembok rumah yang terlihat bolong bagai bekas dihantam dengan martil besar.
"Anak saya, Lala yang saat itu tertidur lelap. Dia tidak tahu, jika di kamarnya telah terjadi fenomena alam ekstrim sesaat yang sangat mengancam jiwanya," katanya.
Senada, Istri Kacung, Acih mengaku, sejak peristiwa naas terjadi, dirinya telah kehilangan modal untuk usaha jual nasi uduknya.
"Modal saya untuk jualan nasi uduk hanya pas-pasan saja, dari keuntungan didapatkan, yang hanya bisa buat makan keluarga kami dengan lauk seadanya. Adanya peristiwa itu naas hari itu menimpa keluarga kami, beras yang telah dicuci oleh istri saya dan sedianya itu akan dijadikan nasi uduk untuk dijual di pasar Proklamasi jadi batal kami olah," katanya
Acih mengaku tak lagi punya modal usaha, bahkan untuk makan keluarga dibantu oleh tetangga yang iba melihat musibah itu.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Mahpudin
mengaku, untuk assessment pihaknya akan mengirimkan anggotanya ke lokasi peristiwa.
"Kin aya petugas abdi kalokasi untuk assessment (nanti ada petugas saya ke lokasi untuk assessment. Butuhnya apa, masalahnya apa," kata Mahpudin singkat melalui pesan singkatnya.(use/ery)