Daerah

Duta Muda PBB Purwakarta Serukan Pesan Persaudaraan, Usai Pemilu, Siapapun Presidennya

PURWAKARTA-Duta Muda asal Kabupaten Purwakarta yang mewakili Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gugun Gumilar menyerukan pesan persaudaraan kepada seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Purwakarta, usai pelaksanaan Pemilu 2024.

Seruan tersebut salah satunya disampaikan Gugun, pada saat menggelar haul mengenang wafatnya kedua orang tuanya, H. Tajudin Al Ansori dan Hj. Siti Mariam di kediamannya di Desa Sela Awi Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Ahad (18/2).

Untuk diketahui, kedua orang tua Gugun semasa hidupnya dikenal sebagai tokoh pendidikan dan keagamaan setempat. Tak heran, haul yang juga menjadi momen silaturahmi tersebut dihadiri sejumlah tokoh dan kelompok masyarakat se-Kabupaten Purwakarta. "Dalam situasi menunggu hasil resmi dari KPU (Komisi Pemilihan Umum, red), mari kita pupuk kembali semangat persaudaraan. Siapa pun nantinya yang memimpin Indonesia semoga dapat membawa NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) lebih baik lagi," kata pria yang menyelesaikan kuliah S2 di Hartford International University of Peace and Religion Amerika Serikat ini.

Disebutkannya, Indonesia butuh bangsa yang rukun dan bersinergi untuk mampu bersaing dengan bangsa bangsa lain di kancah Global. "Dalam kapasitas sebagai Duta Muda PBB, saya sering menyerukan pesan perdamaian di forum internasional serta menyampaikan gagasan kemajuan negara berkembang seperti Indonesia di forum lintas negara," ujar peraih gelar S3 dari Dublin City University Irlandia ini.

Maka, sambungnya, akan menjadi ironis jika di dalam negeri sendiri saling terpecah. "Pemilu sebagai ajang kontestasi mencari kepemimpinan nasional dan wakil rakyat telah hampir usai, mari kita kembali merekatkan ukhuwah sebagai satu keluarga besar NKRI," ucap Gugun.

Sementara itu, Koordinator Bela Purwakarta yang juga hadir, Aa Komara Cakradiparta menuturkan, sebagai wadah silaturahmi lintas elemen masyarakat dengan latar belakang yang sangat majemuk atau heterogen, Bela Purwakarta menjalankan fungsinya sebagai solidarity maker. "Sehingga, kami berkewajiban turut menjaga semangat kebersamaan pada Pemilu ini. Kami memang merasakan dilema ketika rekan-rekan dalam situasi berbeda pilihan dan dukung mendukung yang memang merupakan hak demokrasinya untuk dipilih dan memilih," kata Aa Komara.

Akan tetapi, lanjutnya, sejauh ini silaturahmi tetap terjaga dan saling menghormati. "Semoga situasi kebersamaan ini terus menular ke elemen masyarakat lainnya, karena upaya-upaya rekonsiliasi usai Pemilu agar masyarakat kembali guyub ini bukan hanya tugas pemerintah tapi merupakan tanggung jawab bersama," ujarnya.

Aa Komara menegaskan, sejak republik ini berdiri sudah disepakati sebagai bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, bersatu padu dalam keberagaman. "Sejak merdeka dari penjajahan bangsa asing pun sudah berkomitmen untuk hidup bersama senasib sepenanggungan menjadi bangsa yang harmonis dan tangguh terhadap berbagai ujian disintegrasi," ucapnya.

Sebagai informasi tambahan, haul dan silaturahmi tersebut sekaligus menjadi momentum untuk menyerukan pesan rekonsiliasi pascapemilu. Turut hadir perwakilan dari para tim kampanye daerah dan simpatisan dari setiap capres cawapres.

Di antaranya, Irwan P. Abdurahman mewakili Tim Kampanye Prabowo-Gibran Kabupaten Purwakarta, Atep Heru mewakili Tim Kampanye Ganjar-Mahfud, dan Aziz Agustiana mewakili Simpatisan Anies-Muhaimin. Ketiganya sepakat untuk bersama-sama menggelorakan kembali semangat kebersamaan sebagai warga NKRI.(add/sep)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua