Daerah

Paguyuban Pelanggan PDAM Purwakarta Menolak Kenaikan Tarif, Gegara Air Tersendat

PDAM Purwakarta

PURWAKARTA-Perwakilan Paguyuban Pelanggan Perumda Gapura Tirta Rahayu atau PDAM Purwakarta, Adjat Sudrajat mengatakan, pihaknya bakal segera mendatangi DPRD Kabupaten Purwakarta untuk menolak kenaikan tarif air PDAM.

"Kami menolak kenaikan tarif PDAM karena tidak seimbang dengan pelayanan PDAM selama ini. Kami akan mendatangi DPRD dan meminta kenaikan tarif PDAM dibatalkan atau ditunda sepanjang pelayanan tidak benar," kata Adjat Sudrajat kepada wartawan, Sabtu (5/10).

Disebutkan Adjat Sudrajat, para pelnggan PDAM Purwakarta sering kali mengeluhkan tidak lancarnya pasokan air PDAM. Bahkan pasokan air terhenti total dalam beberapa hari terakhir.
    
"Di tengah buruknya pelayanan, PDAM Purwakarta mengumunkan kenaikan tarif. Kami meminta DPRD membatalkan, atau menundanya untuk sementara," ujar Adjat Sudrajat.

Para pelanggan PDAM juga, lanjutnya, kini "tersiksa" karena pasokan air terhenti total dalam beberapa hari terahkir. "Banyak warga terpaksa menggunakan air balong (kolam, red) atau meminta ke tetangga yang memiliki sumur untuk keperluannya sehari-hari," ucapnya.

Sementara itu, melalui rilisnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perumda Gapura Tirta Rahayu atau PDAM Purwakarta, Riana A Wangsadiredja mengatakan, suplai air ke mayoritas masyarakat Purwakarta Kota yang merupakan mayoritas pelanggan PDAM, terkendala akibat kebocoran pipa utama 600 HDPE yang membawa air baku ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sadang sebagai penyuplai utama.

"Kami langsung melakukan perbaikan, pada 2 Oktober 2024. Namun, perbaikan ini kami lakukan secara serentak dengan titik-titik kebocoran yang lainnya di pipa utama 600 HDPE," kata Riana.

Dirinya menjelaskan, perbaikan serentak ini dilakukan agar ke depannya yakni di akhir Oktober 2024, debit suplai air akan semakin membaik dan tidak tersendat-sendat lagi.

"Sisi positifnya adalah bahwa perbaikan kebocoran dilakukan pada satu titik yang besar. Dilakukan pula perbaikan secara serentak dengan titik-titik kebocoran lainnya di jalur yang sama, sehingga suplai debitnya bisa lebih berkelanjutan, lebih baik lagi ke wilayah perkotaan," ujar Riana.

Diketahui bahwa infrastruktur perpipaan dari Cilembangsari dan Cigoong sudah sangat tua yang akhirnya banyak kebocoran sehingga debit air masuk tidak maksimal.

Atas hal tersebut, kata dia, PDAM Purwakarta sangat mengandalkan suplai air bersih dari IPA Sadang yang saat ini mengalami kebocoran.

"Perbaikan tidak dicicil satu-satu, karena setiap perbaikan itu, sekali perbaikan satu titik nanti off air, nanti pindah lagi ke satu titik off air lagi. Kalau sekarang serentak. Kami manfaatkan penyesuaian tarif baru ini untuk memaksimalkan jumlah perbaikan yang lebih besar lagi," ucap Riana.

"Jadi penyesuaian tarif ini sangat efektif untuk melakukan pemeliharaan infrastruktur perpipaan dan atau infrastruktur SPAM lebih maksimal lagi. Sebagai bentuk prioritas utama meningkatkan pelayanan,“ katanya.(add/ysp) 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua