Daerah

Kronologi kejadian Longsor Cipondok Diungkap Ade Miharja

Ade Miharja (52) mengungkapkan kejadian saat etrjadinya longsor di Cipondok Pada Minggu sore (7/1) kemarin. Hal tersebut diungkapkan olehnya kepada wartawan Pasundan Ekspres. (Dok Istimewa)

PASUNDAN EKSPRES - Ade Miharja (52) mengungkapkan kejadian saat etrjadinya longsor di Cipondok Pada Minggu sore (7/1) kemarin. Hal tersebut diungkapkan olehnya kepada wartawan Pasundan Ekspres. 

Rupanya pada saat kejadian longsor tersebut Ade Miharja berada di pabrik penggilingan padi miliknya sendiri. 

“Jam 5 sore itu saya dengar ada gemuruh, pas lihat keluar udah kejadian,” ceritanya.

Pabrik penggilingan padi tersebut tidak jauh dari lokasi kejadian, bahkan Ade menceritakan pada saat kejadian longsor seluruh warga langsung panik berhamburan. 

“Geuruh itu kalau ditotal ada tiga kali,” tambahnya lagi.

Pejabat Bupati Subang Dr. Imran telah menegaskan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Subang telah berkoordinasi dengan semua pihak agar penanganan berncana tersebut bisa berjalan dengan baik. 

Dr. Imran juga berharap masyarakat yang masih bertahan di dalam rumahnya untuk segera pindah ke tem[pat pengungsian. 

Mengenai pangan, logistik bagi para pengungsi dan relawan benacan longsor di Desa Pasangrahan akan tercukupi. 

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Subang dan masyarakat Kabupaten Subang ikut prihatin atas kejadian ini. Tadi pagi kita sudah mulai melakukan konsolidasi dengan tahap pertama dilakukan assessment oleh Basarnas dan dari analisis yang dilakukan kita mulai turunkan tim untuk mengecek data dari warga terkait korban yang masih belum ditemukan di mana ada laporan dari satu keluarga yang melaporkan 1 anggota keluarganya belum ditemukan.” Kata Dr. Imran

“Terkait pengungsi kami sarankan dengan kondisi yang ada masyarakat biaa ke posko pengungsian. Logistik saya jamin bagi yang pengungsi, yang masih di rumah, termasuk untuk relawan, untuk logistik cukup. Alat berat juga sudah disiapkan tinggal kita tunggu hasil assessment.” Pungkas Dr. Imran. 

Berita Terkait