Supianto Purna Pekerja Migran Indonesia Asal Compreng, Berhasil Memproduksi Pot Bunga Berbahan Sampah Pempers, Bernilai Ekonomi Tinggi

Supianto purna pekerja migran Indonesia asal Desa Compreng yang berhasil mengembangkan pengolaham sampah pampers menjadi "Pot Bunga" bernilai ekonomi tinggi/Dadan Ramdhan
Ditulis oleh Dadan Ramdan
SUBANG-Keuletan serta kesungguhan menjadi modal dasar, meraih cita-cita dan impian.
Supianto, mantan pekerja migran Indonesia, asal Desa Compreng Kecamatan Compreng Kabupaten Subang, kini memiliki pengolahan produksi pot bunga berbahan dasar pampers, yang bernilai ekonomi tinggi.
Saat ditemui sejumlah awak media, Selasa (10/9), di tempat produksi pot bunga itu, Supi sapaan akrabnya, begitu hangat menyambut kami, badannya yang atletis, tegap dan tinggi, begitu ramah menyapa para awak media, pada kegiatan kunjungan program “PURNAMA SUBANG”.
“Selamat datang, silahkan melihat lihat tempat produksi pot bunga kami, berbahan dasar dari sampah pampers ini,’ katanya menyapa kami.
Kemudian diapun mulai menceritakan awal kisah bisa mengikuti program pengembangan masyarakat, dari PT. Pertamina EP Zona 7 Subang Field.
Dengan nama “PURNAMA SUBANG” Purna Pekerja MIgran Indonesia Berdaya Bersama Subang, pada tahun 2022.
Yang berlokasi di Desa Compreng Kecamatan Compreng Kabupaten Subang Jawa Barat.
BACA JUGA: Patriot Desa Tanjungrasa Edukasi Masyarakat Pemanfaatan Pekarangan Lingkungan untuk Ketahanan Pangan
Sedikit dia mengisahkan, sebelum ia tertarik dan punya gagasan mengembngkan ekonomi kreatif itu, berupa pengolahan sampah pampers menjadi “Pot Bunga”.
Dia adalah seorang pekerja migran Indonesia, yang bekerja di negeri seberang lautan luas, di negara Taiwan menjadi TKI, sejak bulan Juni tahun 2014 hingga Juni tahun 2019, kembali ke tanah air kampung halamannya tercinta ini.
Kegiatan sehari-sehari, sekembalinya di kampung halamannya itu, Supi menjadi penggiat lingkungan, mengajar di SMK Yapim Compreng, membuka usaha kios burung kicau, yang menyediakan burung, kandang, pakan dan lainnya.
Nah barulah, sekitar tahun 2021, Supi mulai mencoba memproduksi pot bunga berbahan sampah pampers, tepatnya tanggal 18 Oktober 2021.
Dari hasil mencoba itulah, kemudian dia terus mengembangkannya, berinovasi hingga mampu membuat pot bunga, seperti layaknya pot bunga yang dijual di pasaran.
Ide itu muncul, saat melihat kondisi lingkungan, terutama sampah yang berserakan dimana mana, bahkan terkadang kalau musim hujan, selokan, saluran air, gorong gorong mampet oleh sampah, salahsatunya adalah pampers.
Dari itulah, timbul sebuah ide, memanfaatkan sampah pampers, untuk diolah menjadi sebuah “Pot Bunga” dengan campuran bahan semen dan air.
Selanjutnya pada tahun 2022 Supianto baru serius menggeluti pengolahan sampah pampers tersebut menjadi pot bunga yang bernilai ekonomi tinggi.