Daerah

Ekskul Panahan SMAN 1 Purwadadi Torehkan Banyak Prestasi Tingkat Nasional

SMAN 1 Purwadadi
Ekstrakulikuler Panahan Archery SMAN 1 Purwadadi ini dibentuk pada tahun 2017, ekskul ini telah menorehkan banyak prestasi di kancah ditingkat Nasional.(Nisa Atiatul/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Ekstrakulikuler Panahan Archery SMADI (SMAN 1 Purwadadi) ini dibentuk pada tahun 2017, ekskul ini telah menorehkan banyak prestasi di kancah ditingkat Nasional. Bahkan baru-baru ini Ekskul Panahan Archery SMADI ini mejadi tuan rumah dalam ajang perlombaan Subang Series. 

Pelatih Ekskul Panahan Archery SMADI, Muhammad Apip Fauzi mengatakan bahwa anak didiknya banyak mengikuti ajang perlombaan baik itu di Subang, Jawa Barat maupun Nasional. "Untuk prestasi sendiri banyak, kita juga sering mengikuti event-event di Lokal Subang, Jawa Barat maupun Nasional. baru-baru ini Archery SMADI mendapatkan perak (juara 2) di ajang ASPERA," katanya kepada Pasundan Ekspres.

Tidak hanya menorehkan prestasi yang gemilang untuk sekolah, rupanya ekstrakulikuler Archery SMADI juga menjadi penyumbang atlet untuk POPDA dan PORDA di Event Jawa Barat. 

Apip menjelaskan, dalam ekskul panahan Archery SMADI menggunakan jarak 5 meter, 10 meter dan 15 meter. Hal itu dilakukan karna anak-anak masih dalam tahap pemula. "Untuk jarak lomba itu kalo lapangan outdor 40 meter untuk standarbow (standar Nasional yang menggunakan aksesories lengkap seperti fisir, clicer dll). Sedangkan yang digunakan di SMADI jaraknya 5 meter, 10 meter dan 15 meter. Karna masih pemula," jelasnya. 

Selain jarak yang dekat, setiap anggota tidak langsung menggunakan busur, melainkan mengunakan tekhik bayangan untuk mengetahui tahapan gerak dalam panahan. "Anak-anak dikasih tehnik bayangan untuk tahapan geraknya, setelah itu baru ke paralon untuk lanjutan dari tehnik dasar, selanjutnya baru menggunakan busur," ungkapnya.

Kemudian, Apip menuturkan untuk tahun ini Archery SMADI mempunyai club yang bisa diikuti oleh siswa-siswa SD atau SMP di Kota Subang. "Nah, untuk tahun ini. Karna kita kemarin telah sukses melakukan Subang Series I di sini. Kita tampung anak SD, SMP dengan menggunakan management club," tuturnya. 

"Untuk usianya sendiri itu minimal kelas 1 SD sudah bisa ikutan, dengan tahapan yang sama yaitu mempelajari tehnik bayangan, menggunakan paralon baru bisa menggunakan busur," sambungnya.
 
Untuk busurnya sendiri itu hanya bisa digunakan oleh satu orang satu busur, karna setiap orang mempunyai tarikan serta tinggi badan yang berbeda-beda. 

Ukuran busur yang paling berat itu 30 inci 34 lbs, sedangkan untuk yang paling ringan itu 54 inci 12 lbs.(nsa/sep)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua