Daerah

Kecelakaan Bus di Ciater: Supir Mengaku Sempat Berhenti di Perempatan Ciater, Angin Rem Kosong

Kecelakaan Bus Ciater
Supir Bus, Sadira

PASUNDAN EKSPRES - Supir bus kecelakaan maut Ciater yang membawa anak sekolah asal Depok akhirnya buka suara.

 

Sang Sopir, Sadira, mengungkapkan jika kondisi malam itu habis makan setelah magrib, dia dan rombongan akan pulang ke Depok.

 

Saat perempatan Ciater dia berhenti, dan mengerem kendaraan, dan mengaktifkan rem tangan, serta posisi gigi mobil dalam kondisi N.

 

“Di perempatan Ciater itu kan banyak keluar masuk kendaraan, saya berhenti, ngerem, pake rem tangan, posisi gigi juga netral, waktu saya buka (rem), saya melihat posisi angin tau-tau sudah habis, saat itulah saya hilang kendali,” katanya.

 

Dia juga menjelaskan saat itu dia berusaha mencari jalur penyelamat, namun tidak ada. karena dia mengaku jika jalan terus melalui jalan raya pasti banyak kendaraan yang tersambar.

 

“Saya inisyatif untuk buang stir, putar kanan, karena saya melihat ada tiang listrik, agar kendaraan ini berhenti,” jelasnya lagi.

 

Setelahnya dia mengaku sudah tidak tau apa yang terjadi, dia juga mengaku terpaksa membuang stir karena di depan banyak sekali kendaraan roda dua.

 

Saat ini korban meninggal beberapa korban luka ringan dan berat pada kecelakaan bus Ciater sudah dikembalikan ke keluarga.

 

Ada 10 ambulan yang sudah membawa jenazah korban menuju ke berbagai daerah di Depok pagi tadi, sedangkan 1 jenazah lainnya dibawa oleh keluarga.

 

Sejumlah pihak meninjau langsung ke ruang jenazah RSUD Subang, dari mulai Kapolres Subang, Lantas Jabar, Kakorlantas Polri dan Jasamarga.

 

Karena korban berasal dari luar kota, tidak langsung setiap jenazah bisa dijemput oleh keluarga langsung.

 

Ambulance yang membawa jenazah akan dibawa secara konvoi sampai Margonda, kemudian akan berpencar menuju kediaman masing-masing.

 

“Jenazah ini akan diantar terlebih dahulu ke pemerintahan Kota Depok, sebelum diantar ke rumah duka, namun dibatalkan karena keluarga mau langsung diantarkan ke rumah duka,” ungkap Vidaa Alatas, dikutip dari tayangan Kompas TV oleh Pasundan Ekspres.

 

Salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan tragis itu adalah Raka Komara (23), seorang penduduk asal Desa Majasari, Kecamatan Cibogo.

 

Pada saat kecelakaan maut tersebut, Raka Komara meninggal di tempat kejadian. Jenazahnya kemudian dimakamkan di TPU Mahnunggal, Dusun 2, Desa Majasari, Kecamatan Cibogo, pada Minggu pagi.

 

Pj Bupati Subang Imran menyampaikan, turut berbelasungkawa dan berharap keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran dalam menghadapi cobaan. 

 

"Kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Subang turut berduka cita atas meninggalnya ananda Raka Komara, warga Desa Majasari, Cibogo. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan,” ungkapnya.

 

Ia juga mengajak untuk bersama-sama mendoakan almarhum Raka Komara agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Berita Terkait