SUBANG– Kabupaten Subang kembali mencatatkan prestasi gemilang di sektor pertanian dengan pelepasan ekspor buah nanas segar ke Korea Selatan.
Pelepasan ekspor yang berlangsung pada Senin, (19/8), di gudang Tanjungwangi, Kecamatan Cijambe, ini menjadi momen bersejarah bagi para petani nanas di Subang Selatan.
Pelepasan ekspor ini ditandai dengan seremoni pengguntingan pita yang dilakukan oleh berbagai tokoh penting daerah, termasuk Imas, Ruhimat, Niko Rinaldo, Indra Zainal Alim Kades Jalancagak, Asisten Daerah 2 Subang, perwakilan dari IDI Bandung, Kapolsek Cijambe, serta tokoh masyarakat lainnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Paguyuban Papanas, Dian Herdiana, yang sangat berperan dalam memfasilitasi ekspor pertama ini.
Ketua Umum Paguyuban Papanas Dian Herdiana, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terlaksananya ekspor perdana buah nanas Subang ke Korea.
"Kami sangat berterima kasih dengan adanya ekspor yang pertama ini ke Korea. Selama ini, petani hanya bisa menjual produk mereka di pasar lokal. Kini, dengan ekspor ke Korea, kita bisa membawa nanas Subang ke tingkat internasional," ujar Dian Herdiana.
Dian juga menekankan ekspor ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di Subang Selatan.
"Nanas adalah ikon Subang, dan kami berharap agar pemerintah daerah setempat dapat terus mendukung kegiatan ekspor ini. Selama ini, banyak petani yang menghadapi berbagai tantangan, termasuk kesulitan mengelola lahan eks-HGU PTPN. Kami sangat berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah untuk melindungi dan mendukung para petani ini," tambahnya.
Indra Zainal Alim, Kepala Desa Jalancagak yang juga merupakan Pembina Paguyuban Papanas, turut memberikan apresiasi atas keberhasilan ini.
"Alhamdulillah, hari ini kita bisa ekspor perdana ke Korea. Semoga ini menjadi awal kebangkitan bagi para petani nanas di Kabupaten Subang," katanya.
Indra juga menyoroti pentingnya perlindungan lahan bagi para petani.
"Hampir semua petani nanas kami menggarap lahan eks-HGU PTPN. Kami sangat berharap pemerintah memperhatikan bagaimana caranya agar lahan-lahan tersebut bisa lebih aman dan terlindungi untuk kepentingan para petani," ujarnya.
Ekspor perdana ini bukanlah tanpa tantangan. Dian Herdiana menjelaskan bahwa buah nanas yang diekspor telah melalui proses seleksi yang ketat.
"Buah nanas yang dipilih untuk diekspor ke Korea harus memenuhi standar tertentu, salah satunya adalah berat minimal 1,3 kilogram per buah. Proses seleksi ini penting untuk memastikan kualitas produk yang dikirim ke pasar internasional," jelas Dian.
Selain itu, Dian juga berharap bahwa keberhasilan ekspor ini dapat menjadi contoh bagi petani lain di Subang untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.
"Kami ingin petani nanas di Subang terus berinovasi dan beradaptasi dengan standar internasional, sehingga produk kita bisa bersaing tidak hanya di pasar lokal, tapi juga di pasar global," tambahnya.(hdi)