Daerah

Gerbang Tol Baru di Bandung Jawa Barat Siap Rampung 2025! Solusi Mengurai Kemacetan Gedebage

Gerbang Tol Baru di Bandung Jawa Barat Siap Rampung 2025! Solusi Mengurai Kemacetan Gedebage

PASUNDAN EKSPRES - Provinsi Jawa Barat akan segera memiliki dua akses tol baru di Jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi), yaitu exit tol di KM 149 dan gerbang tol di KM 151. Kedua gerbang tol ini dijadwalkan mulai beroperasi pada awal tahun 2025, dengan harapan mampu meningkatkan konektivitas menuju kawasan Gedebage, Kota Bandung, dan sekitarnya.

 

Bambang Tirtoyuliono, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat, menegaskan pentingnya pembukaan dua pintu tol ini dalam mengatasi masalah kemacetan di kawasan Gedebage yang kian padat. Dengan adanya pintu tol KM 149 dan gerbang tol KM 151, diharapkan beban lalu lintas di kawasan tersebut bisa dikurangi secara signifikan.

 

"Pintu tol KM 149 akan dioperasikan lebih dahulu meski masih ada beberapa pekerjaan struktural yang harus diselesaikan," jelas Bambang. Ia optimis perbaikan tersebut akan selesai tepat waktu, yaitu awal 2025. Sementara itu, gerbang tol KM 151 masih dalam proses penetapan lokasi dan perencanaan teknis.

 

Bambang juga menargetkan bahwa kedua gerbang tol ini akan beroperasi penuh pada tahun 2025, bersamaan dengan beroperasinya proyek-proyek strategis nasional lainnya, seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Kehadiran tol ini diharapkan menjadi jalur utama bagi masyarakat yang ingin menuju ke berbagai lokasi strategis seperti Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Masjid Raya Al Jabbar, kawasan bisnis Summarecon, serta Stasiun Kereta Cepat Whoosh Tegalluar.

 

Namun, Bambang mengakui ada tantangan besar dalam pengembangan akses menuju gerbang tol KM 151, terutama terkait pelebaran Jalan Cimencrang yang saat ini masih berstatus sebagai jalan kota. "Pelebaran jalan sangat diperlukan untuk mengakomodasi peningkatan volume kendaraan, namun biaya pembebasan lahannya cukup tinggi," ujarnya. Meski demikian, Bambang menegaskan komitmennya untuk mencari solusi terbaik agar proyek ini dapat berjalan lancar.

 

Di sisi lain, Herman Suryatman, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, menekankan perlunya koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dengan berbagai pihak terkait, seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jasa Marga, serta para pemangku kepentingan lainnya. Herman optimistis bahwa dengan kerjasama yang kuat, seluruh program pembangunan di Jawa Barat dapat terlaksana dengan cepat dan sesuai target.

 

Herman berharap percepatan operasional kedua gerbang tol ini tidak hanya akan mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut, tetapi juga dapat memberikan dorongan signifikan terhadap perekonomian lokal. Dengan adanya akses tol yang lebih baik, kawasan Gedebage dan sekitarnya diharapkan dapat berkembang menjadi pusat ekonomi baru yang akan semakin memperkuat perekonomian Jawa Barat secara keseluruhan.

 

Lebih dari itu, pengembangan infrastruktur tol ini juga diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup warga sekitar, dengan membuka lebih banyak peluang bisnis dan investasi di wilayah tersebut. Tidak hanya berdampak pada transportasi, tetapi juga pada pertumbuhan sektor lain seperti perumahan, perdagangan, dan jasa. Pembangunan ini diharapkan membawa perubahan positif bagi Jawa Barat, dengan mengoptimalkan potensi wilayah-wilayah yang sebelumnya kurang terjangkau, sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi daerah di tingkat nasional.

 

Dengan berbagai tantangan dan peluang yang ada, pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya memastikan bahwa semua proyek infrastruktur ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat luas. Proyek tol Padaleunyi, bersama dengan pengembangan infrastruktur lainnya, menjadi bagian dari visi besar Jawa Barat untuk menciptakan kawasan yang lebih terhubung, produktif, dan kompetitif di masa depan.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua