Daerah

Optimistis Menangkan Prabowo-Gibran 51 Persen, Maruarar Sirait Masimalkan SMS

CINDY DESITA PUTRI/PASUNDAN EKSPRES ORASI: Maruarar Sirait atau biasa disapa bang Ara saat hadir dalam acara deklarasi Prabowo-Gibran di Lapang Sepakbola Rawalele, Dawuan, Subang, Sabtu (27/1).

SUBANG-Maruarar Sirait kini telah bergabung menjadi tim kampanye nasional (TKN) pemenangan capres dan cawapres RI Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024. Ia menargetkan, pasangan Prabowo-Gibran meraih 51 persen suara untuk wilayah Subang, Majalengka, Sumedang. Sebab, daerah tersebut merupakan basis PDI Perjuangan. 

Eks politisi PDIP ini menegaskan, kiprahnya 15 tahun menjadi anggota DPR RI dapil IX Subang, Majalengka, Sumedang optimis akan memenangkan capres-cawapres nomor urut 02. 

"15 tahun saya jadi anggota DPR RI dapil SMS (Subang, Majalengka, Sumedang), saya komitmen menangkan Prabowo-Gibran di tiga daerah ini," tegasnya pada helatan deklarasi "Bergandengan Tangan Bersama Rakyat, Menjemput Kemenangan Indonesia Maju" di Lapang Sepakbola Rawalele Dawuan Subang, Sabtu (27/1). 

Pria yang biasa disapa bang Ara ini menyebut, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan capres Prabowo Subianto memiliki persamaan. Menurutnya, Indonesia butuh pemimpin yang menyatukan. "Persamaan pak Jokowi dan pak Prabowo adalah mau rukun, mau bersatu, dan negarawan. Dua kali Pilpres bersaing keras tetapi mau bersatu, kita butuh pemimpin yang bisa menyatukan, menyejukan Indonesia jangan bertarung terus," jelasnya. 

Sementara itu, ditanya soal mantan Bupati Subang Ruhimat yang pamit dari PDIP mengikuti jejak bang Ara. Ia mengatakan, Ruhimat sebelumnya sudah komunikasi terlebih dahulu. "Iya dong komunikasi, sebelum Jimat keluar dari PDIP, Jimat komunikasi terlebih dahulu," kata bang Ara. 

Menurutnya, pilihan pandangan politik itu mengikuti kemauan diri dan suara hati, melainkan tidak adanya tekanan atau paksaan apa lagi ditakuti-takuti. "Kalau mau itu karena mau, bukan karena disuruh-suruh atau karena dibeli atau karena ditakuti-takuti," ucapnya. 

Sebelumnya, Maruarar Sirait memutuskan keluar dari PDI Perjuangan pada Senin (15/1) lalu. Mararar Sirait mundur usai puluhan tahun menjadi kader partai berlambang banteng tersebut. Maruarar Sirait (bang Ara) menjadi kader PDIP sejak tahun 1999. Jejaknya mengikuti karier sang ayah, Sabam Sirait yang telah lama menjadi kader PDI Perjuangan. 

Karier Ara meroket di PDIP. Ia terpilih menjadi anggota DPR RI pada tahun 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019. Ara juga sempat digadang-gadang menjadi menteri dalam kabinet Presiden Jokowi yang pertama.(cdp/ery) 

Berita Terkait