Daerah

Miris! Situ Saeur di Sukamelang Tak Terurus, Dipenuhi Sampah dan Eceng Gondok

YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES MEMANFAATKAN: Warga saat mengambil eceng gondok di Situ Saeur Sukamelang untuk pakan ternak.

SUBANG-Situ Saeur Sukamelang semula memiliki luas lahan 9 hektare, kini hanya tersisa 2,4 hektare. Dengan kedalaman kurang dari 1 meter. 

Berkurangnya luas situ tersebut akibat  dari tumpukan sampah yang membuat air yang didistribusikan ke areal persawahan tersebut menjadi terhambat. Belum lagi dengan banyaknya tumbuhan eceng gondok yang memenuhi situ tersebut.

Warga RW 09 Kelurahan Sukamelang Kuja (58) membenarkan kondisi Situ Saeur yang saat ini dipenuhi oleh eceng gondok. Menurutnya, seharusnya pemerintah daerah fokus dalam penanganan dan pengelolaan situ tersebut.

Menurutnya, Situ Saeur yang merupakan ikon dari kelurahan Sukamelang itu harus dibersihkan dan dikelola dengan baik. 

"Kalau gak salah tahun 2018, situ ini pernah dinormalisasi. Karena keadaannya sekarang tambah menghawatirkan, ya dicoba lagi cara itu," ujarnya.

Dia menjelaskan dengan banyak tumbuhan eceng gondok yang memenuhi Situ Saeur, seharusnya pemerintah daerah harus peduli. Apakah dilakukan pembersihan atau dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan, pakan ternak dan lainnya.

Seperti di Kota Solo, kata dia, tumbuhan eceng gondok digunakan sebagai bahan baku pembuatan tali tambang, lampion, hingga pakan ternak.

"Pemerintah pun harus peka, banyaknya tumbuhan eceng gondok di Situ Saeur bisa menjadi peluang yang menjanjikan. Undang pengusaha kerajinan, setidaknya situ bersih, penghasilan pun ada," jelasnya.

Lurah Sukamelang Cucu Suarsih mengatakan, kondisi Situ Saeur menjadi perhatian karena saat musim kemarau timbul bau busuk dan menyengat. Sedangkan ketika musim hujan, tumbuhan Eceng gondok memenuhi areal Situ.

"Kami sudah mencoba meminta kepada pemerintah daerah agar melakukan normalisasi kembali, sehingga Situ Saeur bisa diubah menjadi destinasi wisata," katanya.

Seperti diketahui pada tahun 2018, Plt Bupati Subang Ating Rusnatim bersama PJT II dan masyarakat melakukan normalisasi Situ Saeur. Saat itu dilakukan pengerukan yang menghabiskan anggaran Rp1 miliar. Namun setelah itu, belum ada lagi upaya untuk memelihara Situ Saer.(ygo/ysp)

Berita Terkait