SUBANG-Dalam rangka mendukung penerapan Kurikulum Merdeka, SMPN 4 Subang terus berinovasi dengan berfokus pada kolaborasi, efektivitas, dan keberlanjutan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pembentukan komunitas belajar KOMPAK SPENPAT BISA, sebuah wadah kolaborasi bagi guru dan tenaga kependidikan.
Guru SMPN 4 Subang, Langgeng Rizkyah menjelaskan, bahwa KOMPAK SPENPAT BISA (Komunitas Praktisi SMPN 4 Subang) yang menjadi motor penggerak dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
"Komunitas ini rutin mengadakan agenda komunikasi dan kolaborasi untuk melahirkan ide-ide inovatif dan memantapkan keberlanjutan program," ungkapnya.
Beberapa inovasi lahir dari komunitas ini, antara lain, podcast "Ngopi Kurma" (Ngobrol Inspiratif Seputar Kurikulum Merdeka), sebuah media diskusi kreatif, webinar terintegrasi PMM, yang memberikan pembekalan kepada guru, refleksi dan evaluasi rutin fasilitator P5, untuk menilai efektivitas program, inovasi KAMI BISA (Keran Air Minum Bersih, Higienis, Sehat, dan Aman), sebuah langkah untuk menyediakan fasilitas pendukung kesehatan siswa.
Selain itu, SMPN 4 Subang juga menjalin kolaborasi dengan pihak eksternal guna menyediakan pembelajaran kontekstual. Misalnya, melalui kunjungan lapangan, lokakarya praktis, dan mentoring dengan para ahli di bidangnya.
Langgeng menambahkan, bahwa sekolah memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan relevan. Platform digital, video edukasi, serta alat interaktif menjadi bagian dari metode kami.
Tidak hanya itu, program literasi dan numerasi juga terus diperkuat, dengan beberapa kegiatan seperti pembiasaan membaca setiap Selasa, pembuatan majalah sekolah, dan proyek matematika praktis menjadi sarana pengembangan keterampilan siswa.
Dengan berbagai inovasi tersebut, SMPN 4 Subang berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang menarik, relevan, dan berdaya guna, sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka.(znl/sep)