Daerah

ABM Berguna untuk Mengetahui Jati Diri Siswa, Disdikbud Aktif Sosialisasi ke Sekolah

MUHAMMAD FAISHAL/PASUNDAN EKSPRES SOSIALISASI ABM: Kasi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang Fera Maulidya (tengah) menekankan pentingnya Asesmen Bakat dan Minat (ABM).

SUBANG-Kasi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang Fera Maulidya menekankan pentingnya Asesmen Bakat dan Minat (ABM). Dia mengatakan, ABM berguna untuk membantu para murid untuk mengetahui jati dirinya.   

"Untuk murid sendiri secara individu berguna agar mereka mengetahui dalam pencarian jati diri di masa remaja mereka yang penuh dengan kebingungan, sehingga dapat mulai memahami dirinya baik minat maupun bakatnya dan dapat menjadi kompas menuju masa depannya," ucapnya dalam acara Sosialisasi Asesmen Bakat dan Minat (ABM) yang dilakukan secara daring, pada Jum'at (2/2). 

Ia menjelaskan, kegiatan ABM juga bertujuan untuk memberikan informasi ke satuan pendidikan mengenai potensi siswa pada bidang-bidang khusus dan kesesuaian dengan minatnya. 

"Hal ini juga berguna untuk memprediksi kemampuan seseorang jika diberikan kesempatan untuk melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi atau pada situasi yang baru," ucapnya. 

Fera mengatakan, ABM sendiri tidak bersifat wajib melainkan opsional. Meskipun demikian, ia berharap agar setiap satuan pendidikan dapat mendaftarkan peserta didiknya karena memiliki manfaat yang sangat baik bagi para siswa. 

"Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya menekankan bahwa kegiatan ABM ini memiliki banyak sekali manfaat bagi peserta didik, jadi ayo Bapak/Ibu KSPF untuk mendaftarkan murid-muridnya untuk ikut serta," ucapnya. 

Ia menambahkan, laporan hasil ABM bersifat individual, sehingga orang tua dapat mengetahui hasil laporan buah hatinya serta dapat merasakan pelayanan yang baik dari satuan pendidikan bersangkutan. 

Adapun mekanisme ABM sendiri dilakukan secara daring dan mandiri dalam arti tidak dapat menumpang pada sekolah lain. Kegiatan ini juga digelar dengan skala nasional. 

Fera juga menegaskan bahwa Kemendikbud maupun Disdikbud tidak menarik biaya sepeserpun dalam kegiatam ABM tersebut. 

"Pusmendik tidak memberi dan menarik biaya apapun. Biaya penyelenggaraan di sekolah ditanggung secara mandiri oleh sekolah," ucapnya. 

ABM sendiri adalah asesmen yang diselenggarakan oleh Pusmendik untuk mengukur potensi atau memprediksi kemampuan siswa pada bidang-bidang khusus (verbal, kuantitatif, penalaran, spasial, mekanika, penggunaan bahasa, dan klerikal) serta untuk mengetahui minatnya berdasarkan ketertarikan pada jenis kegiatan atau pekerjaan tertentu.(fsh/ysp) 

Berita Terkait