Daerah

Pertunjukan Air Mancur Sri Baduga Jadi Puncak Hari Jadi Purwakarta

Pertunjukan Air Mancur Sri Baduga menjadi puncak peringatan Hari Jadi Purwakarta ke-193 dan Kabupaten Purwakarta ke-56, Sabtu (20/7) malam.

PURWAKARTA-Pertunjukan Air Mancur Sri Baduga menjadi puncak peringatan Hari Jadi Purwakarta ke-193 dan Kabupaten Purwakarta ke-56, Sabtu (20/7) malam.

Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan mengatakan, malam ini adalah malam syukuran jajaran Pemkab dan masyarakat Purwakarta.

"Perjalanan panjang 193 tahun adalah waktu yang tidak singkat, pun dengan perjalanan panjang 56 tahun sebagai kabupaten juga waktu yang tidak singkat. Kita patut bersyukur Kabupaten Purwakarta berada dalam kondisi yang aman, tentram, dan dengan suasana yang sangat menyejukan jiwa," katanya.

Benni menyampaikan bahwa pada pertunjukan Air Mancur Sri Baduga kali ini, setidaknya ada sekitar 5.000 penonton yang hadir. Dirinya menilai, beroperasinya Air Mancur Sri Baduga menjadi momentum Pemkab Purwakarta bisa lebih dekat dengan masyarakat.

"Karena di hari jadi Purwakarta ini, kami ingin menghidupkan kembali rasa kebersamaan, kekeluargaan, sehingga tidak ada jarak antara pemerintah dengan masyarakat," ujarnya.

Benni berharap, pada tahun pesta demokrasi ini, masyarakat bisa menjaga kondusivitas dan ketertiban bersama. "Agar masyarakat ramai-ramai datang ke TPS untuk memilih pilihan terbaiknya yang bisa memajukan Purwakarta di lima tahun kedepan," ucapnya.

Selain itu, dirinya juga berharap pada Hari Jadi Purwakarta 2024 ini, jajaran Pemkab Purwakarta bisa terus meningkatkan kualitas dalam pelayanan kepada masyarakat.

"Tetap berupaya untuk meningkatkan kualitas dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Karena kondisi itu menjadi prasyarat utama yang perlu diciptakan bila ingin melakukan pembangunan yang lebih baik," kata Benni.

Sebelumnya, pada Rapat Paripurna Hari Jadi Purwakarta ke-193 dan Kabupaten Purwakarta ke-56 di Gedung DPRD Purwakarta, Benni menyampaikan harapannya agar Kabupaten Purwakarta akan lebih semakin dewasa.

Yakni, sambungnya, dewasa dalam arti memiliki nilai-nilai luhur yang sangat kuat ada di tanah Purwakarta seperti masyarakat yang sopan santun, pemimpin yang taat beragama dan lain-lain sebagainya. "Itu budaya bagus, hendaknya betul-betul tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita," ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, rasa kebersamaan, rasa kekeluargaan yang silih asih, silih asah, silih asuh yang sangat kuat itu betul-betul tergambar diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat Purwakarta. "Itu beberapa hal pokok berkaitan dengan Purwakarta berusia 193 tahun," ucap Benni.

Selanjutnya, berkaitan dengan 56 tahun Kabupaten Purwakarta, ini usia yang beranjak dewasa. "Dalam usia yang beranjak dewasa tentu semakin banyak tantangan-tantangan yang akan dihadapi dan yang perlu disikapi bersama-sama," katanya.

Kabupaten Purwakarta sebagai daerah otonom yakni daerah yang dituntut kemandiriannya dalam berbagai bidang termasuk kapasitas fiskal, kemandirian dalam pembangunan ekonomi sosial budaya dan lain sebagainya.

"Kita perlu menggunakan momentum 56 tahun ini untuk melakukan introspeksi. Apakah Purwakarta akan bertahan dengan kekuatan fiskal yang seperti ini hanya 29 persen dari total APBN," ujar Benni.

Untuk meningkatkan kapasitas fiskal, kata Benni, perlu upaya-upaya, terobosan-terobosan, inovasi-inovasi yang dilakukan secara bersama-sama.

"Apapun yang menjadi persoalan di tengah-tengah masyarakat hanya akan bisa teratasi dengan mempunyai kekuatan fiskal yang memadai," ucapnya.

Saat ini, setidaknya ada tujuh persoalan, bagaimana sumber daya manusia, infrastruktur, lingkungan, tata kelola pemerintahan dan lain-lain sebagainya.

Persoalan-persoalan itu tidak akan bisa teratasi jika tidak punya anggaran yang memadai, tidak ada ruang gerak apabila bergantung terus dari APBN berupa dana-dana transfer.

"Jadi untuk kita di Purwakarta, mari jadikan momentum ulang tahun ke-56 Kabupaten Purwakarta ini untuk mencoba menginstrospeksi apa yang kita kerjakan ke depan," katanya.

Benni mengungkapkan, tiga isu besar yang disampaikan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin pada saat sambutan di Rapat Paripurna tadi. Yakni kesempatan investasi untuk sektor industri, pengembangan pariwisata, kemudian untuk pengembangan agrikultur (pertanian) di Purwakarta.

"Alhamdulillah Purwakarta sudah punya 2 komoditi holtikultural untuk ekspor. Di samping manggis saat ini ada melon dan kemarin sudah kita kirim ke Singapura," ujarnya.

Benni menambahkan, inti momentum ulang tahun ini merupakan untuk melihat masa yang lalu, untuk dijadikan pedoman, dijadikan arah kemana ke depan, karena para pendahulu sudah meletakan pondasi yang kuat pembangunan di Purwakarta.

"Mari lakukan perubahan-perubahan dari evaluasi yang kita lakukan, mudah-mudahan Purwakarta akan semakin baik," ucap Benni.

Untuk diketahui, Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Purwakarta yang dipimpin Ketua DPRD Purwakarta Ahmad Sanusi  tersebut juga dihadiri Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. Uniknya, seluruh yang hadir mengenakan pakaian adat sunda.(add)

PUNCAK ACARA. Pertunjukan Air Mancur Sri Baduga menjadi puncak peringatan Hari Jadi Purwakarta ke-193 dan Kabupaten Purwakarta ke-56, Sabtu (20/7) malam.

ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES

Tag :
Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua