SUBANG-Memasuki musim pancaroba, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Subang, DBD di Subang tembus 1.097 kasus selama empat bulan, dari Januari hingga April 2024. Terdiri dari 557 penderita laki-laki dan 539 penderita perempuan, dengan jumlah 18 kematian selama kurun waktu 4 bulan.
Secara rinci, bulan Januari sebanyak 373 kasus DBD dengan 3 kematian. Februari 318 kasus dengan 5 kematian. Maret sebanyak 306 kasus dengan 10 kematian. Lalu April 100 kasus dan tidak ditemukan kematian.
Sementara itu, kasus DBD bulan September hingga Oktober masih dalam pendataan Dinas Kesehatan Subang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi, menekankan pentingnya tindakan preventif guna menekan angka kasus DBD yang cenderung meningkat saat musim peralihan ini.
“DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue,” ujarnya.
Di musim pancaroba, kondisi cuaca yang tidak menentu dengan curah hujan yang fluktuatif menjadi faktor pemicu perkembangan nyamuk ini, sehingga memperbesar risiko penularan penyakit DBD.
“Salah satu upaya paling efektif untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan menerapkan prinsip 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur, ditambah dengan langkah-langkah pencegahan tambahan,” jelasnya.
Dia menjelaskan, menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, dan wadah lainnya secara berkala untuk mencegah telur nyamuk berkembang.
Kemudian menutup, Maxi mengatakan, pastikan semua tempat penampungan air tertutup rapat agar nyamuk tidak memiliki tempat untuk berkembang biak.
“Kemudian mengubur, buang atau kubur barang-barang bekas yang berpotensi menampung air, seperti kaleng bekas, botol plastik, dan ban bekas,” ungkapnya.
Selain 3M, beberapa langkah pencegahan tambahan juga perlu dilakukan, seperti menggunakan obat nyamuk, memasang kawat anti-nyamuk di ventilasi, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di kolam, dan mengenakan pakaian yang melindungi tubuh dari gigitan nyamuk.
Maxi juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan sekitar.
“Partisipasi masyarakat sangat penting dalam memutus mata rantai penularan DBD. Dengan melakukan 3M Plus secara rutin dan bergotong royong membersihkan lingkungan, kita dapat bersama-sama mengurangi risiko penyebaran penyakit ini,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan kesadaran, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang telah melakukan sosialisasi terkait bahaya DBD dan langkah-langkah pencegahan kepada masyarakat melalui posyandu, puskesmas, serta berbagai media informasi.
Dia mengatakan, kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan menjadi kunci utama dalam pencegahan DBD. Masyarakat diharapkan tidak hanya aktif melakukan 3M Plus di rumah masing-masing, tetapi juga memperhatikan kebersihan lingkungan umum, seperti saluran air dan selokan, agar tidak menjadi sarang nyamuk.
“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan angka kasus DBD di Kabupaten Subang dapat ditekan, dan masyarakat dapat melalui musim pancaroba ini dengan sehat serta terbebas dari ancaman penyakit DBD,” pungkasnya.(cdp/ysp)