SUBANG-Pembangunan infrastruktur di pedesaan ditunjang oleh anggaran yang besar dari berbagai sumber anggaran. Baik dana dari pemerintah pusat, provinsi maupun daerah kabupaten.
Anggaran yang digelontorkan itu, tentu untuk meningkatkan performa desa di masa kini, karena dengan anggaran itu desa mengalami perubahan dari segi fisik.
Dispemdes Subang menjelaskan progres anggaran desa dari berbagai sumber. Alokasi Dana Desa (ADD) sudah masuk ke 63 desa, dana desa (DD) tahap 1 sudah 111 desa, Banprov reguler sudah 30 desa serta BKUD juga sudah masuk.
Kabid PKD Dispemdes Subang Dadi Iskandar mengatakan, permohonan pencairan anggaran tersebut dari pemdes tidak bersamaan, sesuai pengajuannya masing masing. Terkadang berkas itu tidak lengkap ada masih ada kekurangan sehingga diperbaiki.
"Kita di sini kalau berkasnya lengkap, langsung kita naikan ke pemda untuk diproses pencairannya," katanya.
Sementara itu, untuk besaran anggaran desa tidak sama nominalnya, karena ada acuan yaitu luas wilayah jumlah penduduk dan jumlah orang miskin atau pra sejahtera.
Hasl pantauan Pasundan Ekspres, hingga triwulan kedua ini, banyak desa yang belum mengerjakan kegiatan pembangunannya, meski anggaran sudah turun.
Namun adapula desa yang saat turun anggarannya di bulan puasa kemarin, baru dilaksanakan setelah leberan ini, kemungkinan menunggu waktu yang tepat karena bulan puasa.
"Sudah cair, tapi kita kerjakan setelah Lebaran saja," ujar seorang kades.(dan/ysp)